Ujian Akhir Tahun di SMP Insan Terpadu Probolinggo Berbasis Komputer

Asesmen SAT berbasis komputer di SMP Insan Terpadu. (Foto: Abdus Syakur)
Asesmen SAT berbasis komputer di SMP Insan Terpadu. (Foto: Abdus Syakur)

PROBOLINGGO – SMP Insan Terpadu yang berlokasi di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengadakan Sumatif Akhir Tahun (SAT) dengan menggunakan komputer pada Selasa, 11 Juni 2024.

Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas tujuh dan delapan serta didampingi oleh para guru pendamping.

Seluruh siswa memulai persiapan sejak pukul 07:00 WIB hingga ujian selesai.

Meskipun mereka juga mengikuti kegiatan asrama, semangat mereka tetap tinggi dalam mengikuti ujian ini.

“Kami telah mempersiapkan diri dengan baik, dan meskipun ada kegiatan asrama, semangat belajar kami tidak surut,” ujar salah seorang siswa.

Dengan fasilitas yang memadai, SMP Insan Terpadu dapat mengakomodir semua mata pelajaran yang diuji dalam SAT.

“Pemanfaatan media digital ini adalah bentuk upaya digitalisasi program pendidikan,” kata Qomar, salah seorang guru di sekolah tersebut.

Ujian menggunakan komputer di SMP Insan Terpadu bertujuan untuk membiasakan siswa dengan teknologi dalam pembelajaran.

Hal ini berbeda dengan metode ujian di banyak lembaga lain.

“SMP Insan merespon lebih cepat sehingga pemanfaatan media digital bisa menjadi solusi efektif dalam melakukan proses ujian yang lebih baik, praktis, dan independen,” tambah Qomar.

Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang baik antara para guru.

Mereka harus memastikan segala sesuatu berjalan dengan lancar, mulai dari persiapan tempat, komputer, internet, hingga soal ujian.

“Kami mempersiapkan semuanya dengan detail agar kegiatan ini berjalan dengan lancar,” kata Tijani, salah seorang guru di SMP Insan Terpadu.

Dengan persiapan yang matang dan kerja sama yang solid, acara ini dapat berlangsung dengan baik.

Revan, seorang siswa kelas delapan, mengatakan Ujian menggunakan komputer lebih enak daripada ujian di atas kertas.

“Selain itu, jumlah soal yang lebih sedikit, dari 30 menjadi 10 soal, membuat kami lebih fokus,” Kata Revan.

Para guru berharap bahwa model pelaksanaan ujian seperti ini dapat diterapkan di lembaga pendidikan lainnya.

SMP Insan Terpadu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Mereka percaya bahwa langkah ini akan membantu siswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

“Kami ingin siswa kami terbiasa dengan teknologi sejak dini, karena ini adalah bagian dari persiapan mereka untuk masa depan,” kata Qomar.

Para siswa pun merespons positif pelaksanaan ujian berbasis komputer ini.

Mereka merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam mengerjakan soal-soal ujian.

“Ujian dengan komputer membuat saya lebih tenang dan lebih fokus,” ungkap salah seorang siswa.

Dengan keberhasilan pelaksanaan ujian berbasis komputer ini, SMP Insan Terpadu berharap dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi teknologi dalam proses pembelajaran dan evaluasi.

“Kami berharap sekolah-sekolah lain dapat melihat manfaat dari ujian berbasis komputer ini dan mulai menerapkannya,” pungkas Qomar.

(Penulis: Abdus Syakur/Zona Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *