TPQ Nurul Mun’im Paiton Studi Banding ke TPQ Nurussalam Bondowoso, Bahas 3 Point Penting!

Asatidzah PTQ Nurul Mun'im dan TPQ Nurussalam foto bersama. (Foto: Istimewa)
Asatidzah PTQ Nurul Mun'im dan TPQ Nurussalam foto bersama. (Foto: Istimewa)

BONDOWOSO – Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Mun’im Paiton Probolinggo bersilaturahmi/kunjungan ke TPQ Nurussalam Bondowoso pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Silaturrahmi/kunjungan ini berlangsung di kediaman Kepala TPQ Nurussalam, Nyai Naura Fitriyah.

Dalam silaturrahmi tersebut, kedua lembaga ini juga membahas 3 poin penting, yakni tentang manajemen pembelajaran, belajar penguatan SDM Lembaga TPQ, dan mengadopsi sistem yang telah berjalan.

Kepala TPQ Nurul Mun’im, Nyai Shofiyah, hadir langsung dalam kegiatan tersebut, bersama 7 Asatidzah lainnya.

Pertemuan ini diawali dengan pembukaan, kemudian sambutan yang disampaikan oleh Pembina TPQ Nurussalam, H Syaiful Bahri.

Mewakili segenap jajaran pengurus TPQ Nurussalam, H Syaiful Bahri menyampaikan ucapan terima kasih kepada TPQ Nurul Mun’im yang telah berkenan menyambung tali silaturahmi.

Selain itu, pria yang akrab disapa Mas Syef ini juga menceritakan sekilas tentang awal berdirinya TPQ Nurussalam hingga berkembang pesat seperti sekarang ini.

“TPQ ini berdiri sejak tahun 1998 lalu. Dan Alhamdulillah, sampai sekarang peserta didiknya mencapai 350 anak,” ungkap Mas Syef.

Setelah Mas Syef menyampaikan sambutan, berikutnya Kepala TPQ Nurussalam menyampaikan lebih jauh tentang awal mula berdirinya TPQ Nurussalam.

Kala itu, di awal berdirinya, peserta TPQ Nurussalam hanya sebanyak 50 peserta didik saja dan terbagi ke dalam 4 kelas..

“Tahun 2013, saya masuk ke TPQ Nurussalam. Lambat-laun peserta didik semakin banyak dari berbagai desa. Bahkan Jember juga ada, Jember utara,” ungkapnya.

Hingga 2024 ini, peserta didik TPQ Nurussalam telah mencapai 350 anak dari usia 5 tahun hingga memasuki masa remaja.

“Setiap kelas ada kurang lebih 25 murid. Kelasnya ada 15 kelas,” pungkas Nyai Naura Fitriyah.

Acara ditutup dengan ramah tamah, kemudian foto bersama.

(Penulis: Rita Amalia)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *