Anggota DPR RI Soroti Minimnya Guru Tersertifikasi di Indonesia

Anggota Komisi X DPR RI, H.M. Nur Purnamasidi dari Fraksi Golkar. (Foto: Teamwork)
Anggota Komisi X DPR RI, H.M. Nur Purnamasidi dari Fraksi Golkar. (Foto: Teamwork)

JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI, H.M. Nur Purnamasidi dari Fraksi Golkar, menyoroti masalah serius terkait sertifikasi guru di Indonesia. 

Menurut Purnamasidi, proporsi guru yang tersertifikasi dan memiliki kesejahteraan cukup semakin sedikit dibandingkan dengan yang belum tersertifikasi.

“Ditambah lagi guru bersertifikat yang memasuki masa pensiun lebih besar dibandingkan dengan kecepatan dalam mensertifikasi guru baru,” ucapnya.

Hal tersebut membuat Purnamasidi khawatir, sebab situasi ini dapat mengancam kualitas pendidikan dan menimbulkan krisis guru di masa depan, yang berpotensi mengganggu pencapaian target Indonesia Emas 2045. 

“Persentase guru bersertifikat pendidik mengalami penurunan signifikan, dari 46% menjadi 44% antara rentang waktu 2019 hingga 2023,” bebernya.

Untuk mengatasi hal ini, dia menyambut baik terbitnya PERMERNDIKBUD RISTEK Nomor 19 Tahun 2024 pada Mei 2024 sebagai momentum penting untuk mempercepat proses sertifikasi guru yang belum tersertifikasi.

Dengan anggaran APBN 2024 yang cukup, Purnamasidi berharap lebih dari 800.000 guru dapat disertifikasi dalam waktu singkat, bahkan hanya dalam 1,5 bulan.

“Teknologi modern juga dapat dimanfaatkan untuk mempercepat proses sertifikasi melalui pembelajaran online,” ujarnya.

Dia juga berharap, pelaksanaan sertifikasi guru dilakukan secara cepat dan masif sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 19/2024. 

“Hal ini diharapkan dapat mewujudkan guru yang kompeten dan sejahtera, serta menjaga kualitas pendidikan nasional,” pungkas Purnamasidi.

(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *