MALANG — Profesor Abdul Mu’ti membahas hasil evaluasi terhadap Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) dalam Rapat Kerja Nasional Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (FRPTMA) di Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat (17/10/2025).
Dalam forum tersebut, Abdul Mu’ti memaparkan sejumlah isu utama yang masih dihadapi dunia pendidikan, seperti ketimpangan mutu dan fasilitas antarwilayah, perubahan kebijakan kurikulum yang belum stabil, kesejahteraan guru yang masih rendah, serta penerapan teknologi pendidikan yang belum merata di luar Pulau Jawa.
Ia menjelaskan bahwa Kemdikdasmen telah melaksanakan berbagai langkah pembenahan, antara lain redistribusi guru ASN, pembaruan sistem kinerja guru dan kepala sekolah, penerapan sistem penerimaan murid baru yang lebih tertib, serta pengembangan pembelajaran berbasis deep learning, koding, dan kecerdasan buatan.
Meskipun masih terdapat tantangan, beberapa capaian menunjukkan kemajuan, seperti dampak redistribusi guru terhadap pemerataan mutu pendidikan dan pengawasan mutu yang kini berbasis data.
Hasil penilaian menempatkan kinerja Kemdikdasmen pada skor 3,35 atau kategori sedang, menunjukkan arah kebijakan yang lebih teknokratik dan responsif terhadap kebutuhan pendidikan dasar.
Abdul Mu’ti juga menguraikan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat sektor pendidikan, di antaranya perluasan akses digital di seluruh daerah, peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, pengembangan kurikulum berbasis karakter dan teknologi, serta penguatan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pengembangan pendidikan vokasional dan program koding.
(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)












