SITUBONDO – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi di Kabupaten Situbondo terus meningkat.
Hingga hari Rabu, 15 Januari kemarin, data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat menyebut ada 248 sapi yang terpapar penyakit tersebut dan itu tersebar di 17 kecamatan.
Untuk mencegah semakin meluasnya wabah PMK, Disnakkan Situbondo mengambil langkah tegas dengan menutup sementara tiga pasar hewan.
Kepala Disnakkan Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaidi menyampaikan, tiga pasar hewan yang ditutup sementara, yakni Pasar Hewan Situbondo, Pasar Hewan Asembagus dan Pasar Hewan Besuki.
“Penutupan sementara ini kami lakukan mulai hari Senin 13 Januari kemarin sampai hari Minggu tanggal 2 Februari,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat, 17 Januari 2025.
Dengan penutupan sementara tiga pasar hewan ini, Djunaidi berharap, Pemkab Situbondo bisa memutus penularan penyakit PMK.
“Selain itu, kami juga mengintensifkan penyemprotan desinfektan di tiga pasar hewan dan area kandang sapi milik peternak. Jadi saat pasar itu ditutup, kami lakukan pembersihan dan sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan di sana,” bebernya.
Lebih lanjut, Djunaidi mengungkapkan, jajaran Disnakkan Situbondo, bersama tim dari semua Puskeswan juga turun langsung ke peternak-peternak sapi untuk memberikan informasi dan melakukan edukasi kepada mereka terkait penyakit dan virus PMK, dan langkah langkah yang harus dilakukan peternak menghadapi penykit tersebut. Sebab, di musim penghujan saat ini penyakit PMK sangat cepat penularannya.
“Banyak masyarakat kita yang belum paham bagaimana menghadapi penyakit PMK, makanya kita berikan informasi dan edukasi. Misalnya agar rutin membersihkan kandang, kalau ada sapi yang sakit segera lapor ke petugas kami yang terdekat dan sapi yang sakit ini harus dipisah agar tidak menular ke yang lain. Kemudian kalau ada sapi yang baru datang itu harus dikarantina atau dipisah dengn sapi lainnya dulu selama 14 hari, khawatir sapi itu sudah terpapar PMK. Yang tak kalah penting juga ternak-ternak kita hrs kita beri makan dengan nutrisi yng baik” tegasnya.
Lebih jauh, Junaidi menjelaskan bahwa stok vaksin, obat-obatan dan vitamin di Disnakkan Situbondo masih ada dan mudah-mudahan cukup sampai pengadaan berikutnya.
“Alhamdulillah tadi malam kami mendapat kiriman 3.500 dosis vaksin PMK dari provinsi dan hari ini juga langsung kami distribusikan ke tujuh Puskeswan yang ada, besok langsung kita suntikan ke sapi-sapi peternak. Kami terus berusaha untuk mendapatkan vaksin, obat-obatan dan vitamin ini, yang penting kalau ada sapi yang sakit segera lapor ke petugas kami,” pungkasnya.