JEMBER – Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi megathrust, BPBD Kabupaten Jember, menggelar simulasi dan pelatihan penyelamatan diri bagi ratusan pelajar SMK Darul Muqomah, Kecamatan Gumukmas.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (12/9/2024) di sekolah yang berlokasi tak jauh dari pesisir selatan Jawa ini.
Simulasi ini menggambarkan suasana panik yang terjadi saat gempa bumi mengguncang kawasan selatan Kabupaten Jember.
Di mana para pelajar yang awalnya mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tenang, langsung berhamburan keluar ruangan kelas masing-masing.
Mereka berlari menuju titik aman yang telah ditentukan untuk menghindari reruntuhan akibat gempa.
Simulasi juga mencakup upaya pertolongan kepada siswa yang tertimpa puing-puing bangunan.
“Ini salah satu upaya mitigasi pengurangan risiko bencana terkait dengan megathrust. Ini program pendidikan aman bencana yang merupakan salah satu tujuan kita bersama, dan ini akan dilakukan di beberapa sekolah, khususnya di wilayah Kecamatan Gumukmas,” jelas Widodo Julianto, Kepala BPBD Kabupaten Jember.
Selain Kecamatan Gumukmas, lima kecamatan lainnya di Kabupaten Jember yang berada di garis pesisir selatan Pulau Jawa juga masuk dalam zona rawan terdampak gempa megathrust.
Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Puger, Ambulu, Tempurejo, Kencong, dan Wuluhan.
BPBD Jember terus gencar menyosialisasikan potensi gempa megathrust dan cara upaya penyelamatan diri kepada seluruh komponen masyarakat di wilayah tersebut.
“Kami berharap dengan adanya simulasi dan sosialisasi ini, masyarakat, khususnya para pelajar, dapat lebih siap menghadapi potensi bencana gempa megathrust,” kata Widodo.
Melalui simulasi ini, diharapkan para pelajar dapat lebih memahami cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa megathrust, baik saat berada di sekolah maupun di rumah.
“Kita jadi bisa lebih tahu tentang bagaimana nanti kalau ada megathrust tersebut saat di ruangan pun kita dianjurkan untuk berlindung di bawah meja dulu lalu kalau sudah ada arahan baru keluar dan tas ditaruh di atas kepala,” ujar Zukita Irma, salah seorang pelajar yang mengikuti simulasi.