Padahal Dihajar Sampai Babak Belur, Perempuan di Jember Ini Justru Minta Suaminya Dibebaskan

Bupati Jember menyambangi Bu Tika. (Foto: Istimewa)
Bupati Jember menyambangi Bu Tika. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Supiati, warga Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, kini berubah pikiran.

Perempuan berusia 48 tahun ini justru meminta suaminya dibebaskan agar bisa kembali ke rumah.

Padahal dia sendiri yang melaporkan suaminya ke Polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dia melapor ke Polsek Wuluhan pada Kamis, 7 Maret 2024, dengan kondisi wajah lebam.

Gara-garanya, sang suami menyekapnya di kandang sapi kemudian menghajarnya habis-habisan sampai babak belur.

Bu Tika, sapaan akrabnya, memohon agar suaminya dibebaskan saja dari tahanan dan mengaku bahwa penyebab insiden itu adalah kesalahan dirinya.

“Saya sekarang sudah sembuh. Saya pengen Bapak kembali ke rumah dan bebas. Yang salah itu saya karena tidak pamit ke Bapak,” ucapnya, Senin (18/3/2024).

Kisahnya sempat menarik perhatian banyak pihak, termasuk Bupati Jember, Hendy Siswanto.

Hendy menyatakan komitmennya untuk menangani dengan serius segala bentuk kekerasan terhadap perempuan maupun anak-anak.

“Kasus ini harus ditangani dengan serius. Jangan sampai ada tindakan kekerasan lainnya,” ucap Hendy.

Hari ini, Hendy bersama pihak terkain menyambangi Bu Tika ke rumahnya dan memberikan sejumlah bantuan Sembako dan uang tunai.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi Bu Tika sekeluarga,” pungkas Hendy.

(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)