Kasus Kematian Siswa PSHT di Jember Terus Bergulir, Polisi Periksa 3 Saksi

KBO Satreskrim Polres Jember, Iptu Dwi Sugiyanto, saat diwawancarai awak media. (Foto: Istimewa)
KBO Satreskrim Polres Jember, Iptu Dwi Sugiyanto, saat diwawancarai awak media. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Kasus kematian siswa PSHT di Padepokan Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terus bergulir.

Meski orang tua korban enggan melakukan autopsi, Tim Kalong Satreskrim Polres Jember tetap terus melakukan proses penyelidikan untuk memastikan kematian korban.

KBO Satreskrim Polres Jember, Iptu Dwi Sugiyanto, telah memeriksa 3 saksi yang merupakan teman-teman korban pada saat latihan.

Sejauh ini, proses penyelidikan masih di tahap pengumpulan bahan bukti dan keterangan (Pulbaket) dan pemeriksaan saksi-saksi.

“Kita masih belum mengambil keputusan apapun. Sementara kita masih proses lidik. Kalau menguatkan kematiannya wajar, ya, kita hentikan perkara tersebut,” ucap Iptu Dwi Sugiyanto, Senin (22/1/2024).

Terkait sakit yang diduga menjadi penyebab kematian korban, Penyidik bakal melakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu.

“Kalau visum luar, tidak ada tanda-tanda lebam atau bukti kekerasan,” pungkas Iptu Dwi Sugiyanto.

Sebagaimana diketahui, korban bernama Fahrijal Aziz, asal Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jember.

Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Siloam pada Jumat, 19 Januari 2024, sesaat setelah rujuk dari Puskesmas Mangli.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Sukorambi, AKP Agus Yudi Kurniawan, korban mulai latihan silat di Padepokan Sukorambi sekira pukul 15.00 WIB.

Kemudian pada sekira pukul 18.00 WIB, korban yang masih berusia 18 tahun ini mengeluh tidak enak badan dan meminta izin ke kamar mandi hingga bolak-balik sebanyak dua kali.

Namun untuk kedua kalinya, korban tidak kunjung kembali hingga membuat teman-temannya curiga.

Sesaat kemudian, salah seorang diantara mereka menyusul ke kamar mandi dan mendapati korban tengah tergeletak dengan posisi tengkurap.

Melihat hal itu, sang pelatih bersama teman-temannya langsung membawa korban ke RS Mangli untuk mendapatkan perawatan medis kemudian merujuknya ke RS Siloam.

Polisi setempat bersama tim Inafis langsung melakukan olah TKP setelah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut hingga pukul 02.00 WIB, Sabtu (20/1/2024).

Setelah dinyatakan meninggal di RS Siloam, keluarga korban enggan melakukan autopsi dan membawa jenazah korban ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

(Penulis: Tim Redaksi)