SUMENEP – Kabupaten Sumenep, Madura, mengalami deflasi bulanan sebesar -0,27 persen pada Juni 2024.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Joko Santoso, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi dengan andil sebesar 0,34 persen.
“Komoditas penyumbang deflasi utama lainnya yakni kelompok tomat, bawang merah, dan ketimun dengan andil deflasinya masing-masing sebesar 0,13 persen; 0,11 persen; dan 0,05 persen,” ucap Joko.
Sementara itu, untuk inflasi tahun ke tahun, Kabupaten Sumenep mengalami inflasi sebesar 3,24 persen, dan year to date inflasi Sumenep sebesar 0,83 persen.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga menjadi penyumbang inflasi utama dengan andil sebesar 1,44 persen.
Komoditas penyumbang inflasi utama pada kelompok ini adalah Beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan Daging Sapi.
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya juga turut berkontribusi pada inflasi, dengan andil 0,95 persen.
“Komoditas penyumbang inflasi utama pada kelompok ini adalah Emas Perhiasan dan Tissu dengan andil masing-masing sebesar 0,64 persen; dan 0,10 persen,” kata Joko.
Data ini menunjukkan dinamika ekonomi yang terjadi di Kabupaten Sumenep, dengan adanya pergerakan harga yang memengaruhi tingkat inflasi dan deflasi dalam periode tertentu.