Firjaun dan Djoko Beradu Gagasan Soal Perlindungan HAM di Debat Kedua Pilkada Jember

JEMBER – Kandidat Wakil Bupati Jember nomor urut 1, MB Firjaun Barlaman, menyampaikan komitmennya untuk memperkuat pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui pendekatan regulasi dan tindakan nyata di lapangan.

Hal tersebut ia sampaikan dalam debat publik kedua Pilkada Jember yang berlangsung di Ballroom Cempaka Hotel pada Sabtu (9/11/2024) malam.

Dalam debat yang dimoderatori oleh seorang pakar, persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jember mendapatkan sorotan khusus.

Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Jember, hingga September 2024 tercatat 138 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 181 kasus kekerasan terhadap anak.

Tingginya angka tersebut menyoroti bahwa regulasi dan implementasinya dinilai belum optimal.

Menanggapi pertanyaan moderator tentang langkah konkret yang akan diambil untuk menangani persoalan tersebut, tokoh yang akrab disapa Gus Firjaun ini menjelaskan berbagai langkah yang telah ditempuhnya bersama pemerintahan saat ini.

Menurutnya, berbagai regulasi telah dibuat untuk memperkuat perlindungan bagi anak-anak dan perempuan.

Salah satu langkahnya adalah membentuk Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), yang saat ini sudah tersebar di 62 lingkungan sekolah dan 110 di desa dan kelurahan di Jember

Selain itu, ia menyebutkan bahwa pihaknya telah mendirikan forum anak di 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 186 desa untuk mewadahi komunikasi dan konseling bagi anak-anak.

Lebih lanjut, Firjaun juga menyoroti pencapaian Jember dalam mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang mengalami peningkatan dari peringkat Madya pada 2021 menjadi peringkat Nindya pada 2022 dan 2023.

Firjaun berkomitmen untuk terus meningkatkan peringkat tersebut hingga mencapai peringkat Utama di 2024.

“Upaya yang telah kita lakukan ini membuahkan hasil, karena itu dukungan daripada semua rakyat untuk melanjutkan kami kembali agar peringkat utama segera kita capai,” tutupnya.

Di sisi lain, Djoko Susanto, Wakil Bupati Jember nomor urut 2, memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Gus Firjaun dan pemerintahan saat ini.

Namun, Djoko menilai bahwa langkah-langkah tersebut masih sebatas pada aspek regulasi struktural dan belum menyentuh implementasi di lapangan.

Djoko mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi di Jember, dengan jumlah total 348 kasus pada 2023 yang terdiri dari 220 kasus kekerasan terhadap anak dan 128 kasus terhadap perempuan.

“Artinya, apa yang panjenengan lakukan tadi masih sebatas aspek struktur. Kalau kami diberi kesempatan, kami akan melakukan kolaborasi dengan anak, baik formal maupun informal,” ujar Djoko.

Menurut Djoko, jika dirinya diberi kesempatan untuk memimpin, ia akan lebih mengutamakan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan masyarakat, termasuk dengan melibatkan komunitas dan tokoh masyarakat di tingkat informal.

Djoko menekankan bahwa diperlukan langkah konkret yang lebih mendalam dan bukan hanya sebatas regulasi untuk menekan angka kekerasas.

“Kami akan melakukan kolaborasi dengan semua kelompok maupun lembaga perlindungan anak, baik formal maupun informal,” pungkasnya.