Brichio.com, JEMBER – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memiliki 4 agenda strategis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Yakni pengembangan sumberdaya ekonomi, perkumpulan melalui unit-unit usaha, peningkatan ekonomi warga NU, pengembangan ekonomi berbasis pesantren dan pengembangan ekonomi khusus.
Menurut Ketua Tanfidziyah PBNU yang membidangi ekonomi dan kesejahteraan rakyat, Alissa Qotrunnada Wahid, empat strategi ini dipilih untuk memenuhi kebutuhan NU sebagai jam’iyah (organisasi) maupun jamaah (warga NU).
“Sebab salah satu tujuan NU sebagai perkumpulan sosial keagamaan Islam adalah untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat,” ucapnya, Senin (6/2/2023).
Hal ini dalam acara Pencanangan Gerakan Kemandirian Ekonomi NU dan Khotmil Qur’an untuk BUMNU Grosir Jember, yang dilaksanakan di BUMNU Grosir Jember.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Harlah 1 Abad NU yang berpuncak di Sidoarjo, 7 Februari 2023, yang juga dilengkapi dengan Nahdlatut Tujjar Festival.
Pengembangan sumber daya ekonomi perkumpulan bertujuan untuk mewujudkan kemandirian organisasi, dilakukan dengan pendirian Badan Usaha Milik NU (BUMNU) sampai tingkat struktur Pengurus Cabang NU.
Pada agenda peningkatan ekonomi warga NU, PBNU memfasilitasi inisiatif ekonomi Nahdliyyin-Nahdliyyat dengan berbagai program semisal penguatan ekonomi keluarga, literasi dan edukasi keuangan, fasilitasi berbagai koperasi warga NU, pengembangan ekosistem usaha, penguatan akses permodalan, pemasaran, dan lain-lain.
Lembaga Perekonomian NU mengembangkan Program 3 pilar yaitu Bisa Kerja, Bisa Bisnis, dan UMKM Meroket. Sedangkan Lembaga Pengembangan Pertanian NU berfokus pada pengembangan usaha pertanian dan agribisnis di antaranya dengan program peternakan ayam dan penyediaan benih.
Pengembangan ekonomi pesantren meliputi pendidikan kewirausahaan dan ketrampilan kerja santri, pendirian badan usaha milik pesantren, dan program pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi warga sekitar.
Sedangkan pada agenda peningkatan ekonomi khusus, PBNU berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrim, peningkatan kegiatan ekonomi perempuan dan difabel.
Empat strategi tersebut disusun dalam rangka mengakselerasi tujuan kemandirian bagi organisasi dan para nahdliyin.
Agenda-agenda strategis tersebut dapat berjalan karena dukungan berbagai pihak di antaranya kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, badan usaha milik swasta.
Beberapa kerja sama yang telah dirintis adalah program wirasantri dengan Kementerian Koperasi dan UKM, program kemandirian pesantren dengan Kementerian Agama dan Bank Indonesia, program perdagangan dengan Kementerian Perdagangan, dan berbagai program lainnya.
Sebagai program unggulan, PBNU dengan Kementerian BUMN bersinergi untuk membangun 250 BUMNU.
Salah satu bentuknya adalah BUMNU Grosir yang menyediakan produk dengan harga bersaing untuk memberikan dukungan penuh kepada pedagang kecil, UMKM, pengecer, dan konsumen ritel.
Diharapkan, kegiatan usaha ini akan memberi efek domino secara langsung baik kepada organisasi maupun kepada pelaku usaha kecil lainnya.
Sebagai model adalah BUMNU Grosir Jember, yang akan segera diresmikan dalam waktu dekat, dimulai dengan soft opening minggu ini.
Dengan mengusung semangat 1 abad berdirinya Nahdlatul Ulama dan menyongsong kebangkitan baru di abad kedua, PBNU terus berusaha untuk merealisasikan agenda-agenda pengembangan ekonomi jam’iyyah dan jama’ah NU sebagaimana mandat Anggaran Dasar NU dan semangat para muassis (peletak dasar) NU.