Djoko Susanto Singgung Soal Buruknya Manajemen Pasar dan Retribusi Tinggi dalam Debat Pilkada

JEMBER – Dalam debat publik kedua Pilkada Jember, calon Wakil Bupati nomor urut 2, Djoko Susanto, menyoroti masalah yang dinilainya mendesak terkait pengelolaan pasar.

Dalam acara yang berlangsung pada Sabtu (9/11/2024) di Ballroom Cempaka Hotel tersebut, Djoko menyampaikan pandangannya mengenai buruknya manajemen pasar serta tingginya retribusi yang dibebankan kepada pedagang.

Djoko menyebutkan bahwa kondisi pasar, terutama Pasar Tanjung di pusat kota, menunjukkan tanda-tanda kurangnya perhatian dari pemerintah daerah.

“Secara kasat mata, di dalam kota saja Pasar Tanjung, seperti yang kita lihat hari ini, mencerminkan bahwa tidak ada keseriusan tentang penataan dan pengelolaan pasar itu sendiri,” ungkap Djoko.

Lebih lanjut, ia mengkritik kenaikan retribusi yang dinilainya memberatkan pedagang di tengah kurangnya fasilitas yang memadai.

Menurutnya, kebijakan tersebut bertentangan dengan semangat memfasilitasi rakyat dalam memanfaatkan pasar sebagai tempat ekonomi masyarakat.

“Pengelolaannya saja sudah tidak dilakukan secara serius, retribusinya malah naik. Apakah ini namanya memfasilitasi rakyat untuk memanfaatkan pasar?” ujar Djoko, mempertanyakan kebijakan tersebut.

Selain soal manajemen dan retribusi, Djoko juga menyoroti kurangnya ruang terbuka di sekitar pasar yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti lahan parkir.

“Kalau kita bangun, seluruh area jadi bangunan. Tidak ada space untuk ruang terbuka atau lahan parkir, sehingga yang kita lihat hari ini Pasar Tanjung bludak di seluruh jalan. Pengunjung juga malas mau parkir karena tidak ada tempat,” ujarnya.

Ia berkomitmen bahwa jika terpilih, penataan pasar akan menjadi salah satu prioritas pemerintahannya bersama calon Bupati Muhammad Fawait.

“Kira-kira itu yang dapat saya sampaikan,” tutup Djoko dalam debat tersebut.