Tangis Warga Pecah dalam Reka 16 Adegan Pembantaian Seorang Kakek di Jember

Kasat Reskrim Polres Jember dalam reka 16 adegan pembantaian kakek Abdul Jalal, Kamis (29/2/2024). (Foto: Istimewa)
Kasat Reskrim Polres Jember dalam reka 16 adegan pembantaian kakek Abdul Jalal, Kamis (29/2/2024). (Foto: Istimewa)

JEMBER – Satreskrim Polres Jember telah melakukan reka 16 adegan pembantaian seorang kakek bernama Abdul Jalal, Kamis (29/2/2024).

Tiga pelaku pembantaian tersebut menjadi pemeran langsung dalam reka ulang adegan ini.

Adegan bermula saat pelaku melancarkan aksinya dengan membujuk korban untuk mengikutinya ke suatu tempat.

Pelaku melakoni adegan ini sesuai alur cerita yang terjadi kala itu, cerita pembantaian kakek berusia 70 tahun.

Satu per satu skenario pelaku mulai terlihat jelas dalam reka adegan ini.

Hingga sampai pada satu adegan di mana pelaku menghabisi korban dengan cara yang brutal.

Mereka menghajarnya, menginjaknya, menyiksanya, hingga mencekik lehernya sampai tewas.

Setelah kakek malang ini tidak bernyawa, pelaku mengubur jasadnya di pinggir hutan jati.

Lokasinya tidak jauh, hanya beberapa meter saja dari rumah korban.

Usai menghabisi korban, pelaku melanjutkan aksinya dengan menjarah rumah korban dan menjual hewan ternaknya.

“Motif pelaku ingin menguasai harta korban,” ucap Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Abid Uais Alqorni.

Tangis warga yang melihat reka adegan ini seketika pecah, terutama saat tiba pada reka adegan saat pelaku menyiksa korban.

Kematian kakek ini terungkap setelah petugas menemukan jasadnya yang terkubur di pinggir hutan pohon jadi.

Lokasi ini terletak di Dusun Watukebo, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Minggu (14/4/2024).

Pelaku adalah tetangga korban sendiri, yakni Khoirul Anwar, Ahmad Fitriyanto, dan Kelvin Ramadan Yanto.

Khorul Anwar tertangkap di rumahnya, sedangkan Ahmad Fitriyanto dan Kelvin Ramadan Yanto tertangkap di Bali.

(Penulis: Zainul Hasan)