Brichio.com, JEMBER – Dalam momentum peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU), tokoh masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengajak warga semakin meneguhkan faham Ahlussunah wal Jamaah.
Hal itu karena belakangan ini, semakin banyak bermunculan faham-faham radikal yang dapat mengganggu stabilitas berbangsa dan bernegara.
Di mana faham-faham tersebut bergerak dan disebarluaskan melalui media sosial, yang mudah diakses oleh masyarakat luas.
Menurut wakil pemangku Musala Al-Hidayah, Zainul Hasan, salah satu langkah untuk meneguhkan faham Ahlussunah wal Jamaah ialah dengan merapatkan barisan bersama ulama.
“Kalau dekat ke ulama, Insya Allah syariat kita akan terjaga. Sebab ulama selalu menjaga ideologi faham Ahlussunah wal Jamaah ini dengan teguh,” tuturnya, Sabtu (4/2/2023).
Selain itu, Alumni Fakultas Tarbiyah di Universitas Ibrahimy Sukorejo ini juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam bermedia sosial.
“Kalau ada fatwa khususnya yang bertentangan dengan ideologi negara, sebaiknya diabaikan. Sebab Ahlussunah wal Jamaah NU tidak bertentangan dengan ideologi negara,” ucapnya.
Beliau mencontohkan Pengasuh ke-2 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Dusun Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, yakni KHR As’ad Syamsul Arifin.
Kiai As’ad yang dianugerahi gelar Pahlawan Negara pada 9 November 2016 lalu ini, sangat menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara NKRI.
“Kiai As’ad merupakan mediator berdirinya NU. Beliau juga ikut mengusir Tentara Belanda. Kalau mau mengaji, ngajilah pada keteladanan Kiai As’ad yang menjunjung tinggi Pancasila,” tutupnya.