JEMBER – Beberapa anak-anak di Deda Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menunggu buka puasa sambil bermain mercon spiritus.
Mereka tidak hanya bermain dengan teman-teman sebayanya, namun juga ada orang dewasa yang mendampinginya.
Keceriaan terpancar di wajah mereka, gelak tawa sesekali mengembang saat mercon miliknya bersuara nyaring bak meriam.
Suara mercon ini mungkin tidak semerdu meriam beneran, tapi cempreng seperti suara senapan angin.
Meski begitu, mereka tetap asyik memainkannya dan menikmati setiap detik proses pemasangan amunisi spiritus ke dalam mercon.
Sebagian orang menganggap mainan ini cukup berbahaya, sebab terbuat dari kaleng bekas dengan amunisi spiritus oktan ringgi seperti Pertamax.
Cara membuatnya pun hanya dengan menempelkan satu sama lain kaleng bekas yang telah dilubangi, kemudian direkatkan dengan Lem G.
Diameter kaleng 20 centimeter, sedangkan panjangnya setelah disusun 80 centimeter.
Setelah tersusun rapi, bagian atasnya diberi pemantik dari bekas korek api bensol, barulah mercon ini siap dimainkan.
Suara ledakan yang dihasilkan juga cukup kuat, tergantung takaran amunisi spiritus yang dimasukkan ke dalam mercon.
Oleh karena itu, adanya pengawasan orang tua sangat penting saat anak-anak memainkan mercon spiritus ini.
Orang dewasa dapat mengontrol takaran amunisi spiritus sehingga dapat memperkecil risiko mainan ini.
“Ramadan kalau gak ada mercon rasanya kurang afdol,” ucap Tama, orang dewasa yang mengawasi anak-anak bermain mercon spiritus.