News  

Reaktivasi Jalur Kereta Kalisat – Panarukan: Potensi Wisata dan Ekonomi untuk Jawa Timur 

Area stasiun kereta di Kalisat - Panarukan. (Foto: Istimewa)
Area stasiun kereta di Kalisat - Panarukan. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Berdasarkan informasi terbaru, reaktivasi jalur kereta api Kalisat – Bondowoso – Situbondo – Panarukan kembali menjadi sorotan masyarakat dan media setelah munculnya video di channel YouTube BTP SURABAYA yang mengangkat isu tersebut. 

Dalam video itu, kilas balik pembangunan dan pengoperasian jalur KA yang ditutup sejak November 2004 disajikan, disertai dengan permintaan dari beberapa tokoh perkeretaapian untuk mengaktifkan kembali jalur tersebut.

Menurut Dosen Sejarah Universitas Negeri Surabaya, RN Bayu Aji, reaktivasi jalur Kalisat – Panarukan akan memberikan nilai positif dalam percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019. 

Banyak kalangan masyarakat dan pegiat sejarah perkeretaapian, termasuk Penasehat Komintas Pecinta Kereta Api wilayah Jember, Galuh Wajid As’adi, melihat jalur ini sebagai potensi wisata dan ekonomi yang dapat menggerakkan perekonomian di wilayah Jember, Bondowoso, dan Situbondo.

Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya (BTP) juga menyatakan bahwa jalur Kalisat – Panarukan menjadi prioritas utama untuk direaktivasi. 

Alfaviega Septian Pravangasta, Humas BTP Kelas I Surabaya, menjelaskan bahwa telah dilakukan kajian dan Flexibility Study (FS) terhadap jalur ini, dan rencananya akan dilakukan Detail Engineering Design (DED) pada tahun 2025 sebagai langkah menuju reaktivasi jalur tersebut.

Diharapkan bahwa dengan reaktivasi jalur KA Kalisat – Panarukan, akan terjadi peningkatan wisatawan dan perekonomian di wilayah tersebut, serta menjadi acuan untuk mengaktifkan jalur-jalur KA lainnya di Jawa Timur.

“Kita tunggu saja. Semoga nanti kalau jalur ini aktif, akan menjadi daya tarik baru bagi masyarakat dan peminat juga tinggi. Sehingga menjadi acuan untuk mengaktifkan jalur-jalur KA lainnya di wilayah Jawa Timur,” pungkas Alfaviega.

(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *