JEMBER – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Andhy Karyono, menuai kontroversi saat menghadiri malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Kabupaten Jember.
Kehadirannya dianggap kurang sopan dan tidak beretika karena tiba terlambat, meminta acara dimulai tepat waktu, namun meninggalkan acara saat rangkaian kegiatan masih berlangsung tanpa alasan yang jelas.
Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno, menyatakan kekecewaannya atas tingkah laku Pj Gubernur yang dianggap memalukan acara tersebut.
Pj Gubernur tiba terlambat, hengkang lebih dulu dari acara, bahkan meninggalkan sesi pemberian penghargaan pada tokoh-tokoh Jember, menyebabkan ruangan sepi dan menimbulkan raut kekecewaan dari seluruh PWI Jember.
“Jangan mentang-mentang jadi pejabat, lalu menyepelekan orang lain. Perlu diingat, pejabat itu dibayar oleh rakyat, jadi selayaknya harus dilayani 24 jam,” ucap Supra, sapaan akrab Ketua PWI Jember.
Di sisi lain, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, mendukung penuh langkah protes yang akan diambil oleh PWI Jember atas insiden tersebut.
Kekecewaan PWI Jember terhadap perilaku Pj Gubernur diharapkan dapat diberitakan secara luas sebagai bentuk kebebasan dan hak pers.
“Kita tahu teman-teman PWI Jember semua kecewa. Atas insiden ini, silakan diberikan di media manapun. Karena itu adalah kebebasan dan hak kita sebagai pers,” ungkapnya.
(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)