Budaya  

Petinggi Jembrana Kepincut Situs Sejarah dan Budaya di Arjasa Jember

Para tamu melakukan ritual pengambilan air suci di Sendang Tirta Amertha Rajasa, Dusun Bendelan, Desa/Kecamatan Arjasa. (Foto: Diskominfo Jember for Brichio.com)
Para tamu melakukan ritual pengambilan air suci di Sendang Tirta Amertha Rajasa, Dusun Bendelan, Desa/Kecamatan Arjasa. (Foto: Diskominfo Jember for Brichio.com)

Brichio.com, JEMBER – Parade Budaya dan Pentas Seni 2023 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama Pemkab Jembrana beberapa waktu lalu menyisakan kenangan manis yang luar biasa.

Bahkan, jajaran Pemkab Jembrana nampaknya kepincut dengan potensi lain yang ada di Kabupaten Jember, yakni dengan adanya beberapa situs sejarah dan budaya yang ada di Kecamatan Arjasa.

Kepala Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Jembrana, I Komang Wiyasa, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jembrana, Anak Agung Komang Saptanegara dan unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Ida Pandita Nata Putra Siliwangi Manuaba, hadir langsung dalam menggali potensi situs sejarah leluhur umat Hindu di Kecamatan Arjasa tersebut.

Para tamu juga melakukan ritual pengambilan air suci di Sendang Tirta Amertha Rajasa yang berlokasi di Dusun Bendelan, kemudian bertolak ke Situs Calok yang ada di Dusun Calok, Desa Arjasa.

Menurut Pandhita, Situs Calok merupakan pasraman alias tempat berkumpulnya para wiku atau pandhita di zaman Hindu kuno di wilayah Arjasa.

“Seperti kita tahu, banyak peninggalan zaman Megalitikum di Arjasa yang sampai saat ini dipelihara dengan baik. Sementara itu, antusiasme warga Arjasa sangat tinggi. Belum lagi, ada suguhan kesenian tradisional Ta’ Bhuta’an,” ungkapnya.

Kepala Desa (Kades) Arjasa, Wasi’a, berharap dengan datangnya warga Hindu Bali ke Arjasa, dapat menambah pengembangan sektor perekonomian masyarakat Arjasa.

“Belum lagi, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Arjasa sangat mendukung berbagai kegiatan yang mengandung kegiatan toleransi antar umat beragama,” pungkasnya.

Penulis: Zainul Hasan | Editor: Hermanto