Brichio.com, JAKARTA – Dalam penanganan bencana alam, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menegaskan agar Pemerintah, TNI, Polri, BMKG, BNPB, Basarnas dan seluruh stakeholder menguatkan sinergitas dan kolaborasi.
Hal itu bertujuan untuk memperkuat kebijakan Presiden RI Joko Widodo, terkait kemampuan dengan manajemen risiko dan memiliki resiliensi yang kuat dalam menghadapi bencana.
Sejak awal, Polri memang telah memasukkan kebijakan penanganan bencana alam tersebut ke dalam strategi konsep transformasi menuju Polri resisi, yang dituangkan dalam transformasi operasional.
“Saya menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk terus melakukan berbagai upaya manajemen risiko ini. Mulai dari pencegahan, sosialisasi, penyuluhan, edukasi dan lain-lain,” ucap Kapolri menurut sumber rilis terpercaya, Kamis (2/3/2023).
Dengan sinergitas dan kolaborasi dalam kesiapan dan cepatnya respon jajaran Polri di area bencana, kata Sigit, itu merupakan bentuk representasi hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi masyarakat merasakan negara hadir di situ. Ini yang harus disiapkan dan dilakukan terutama di wilayah yang rentan bencana,” imbuhnya.
Selain itu, Sigit juga menekankan agar Personel kepolisian mampu berperan baik sebelum terjadinya bencana alam, ketika terjadi dan setelah bencana terjadi.
“Saat masa tanggap darurat, Polri harus menyiapkan personel terbaiknya untuk melakukan penyelamatan, evakuasi, identifikasi melalui DVI, membuat tanda darurat, dapur lapangan dan sebagainya,” tandasnya.
Setelah bencana, Polri harus menyiapkan langkah konkret seperti psikologi sosial, trauma healing, layanan kesehatan dan menggelar patroli di lokasi bencana.
“Sebelum ada bencana, masyarakat harus di edukasi dulu, bisa lewat konten video, bekerja sama dengan media dan penguatan peran Babinkamtibmas untuk menyampaikan Sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)
*Penulis: Zainul Hasan || Editor: Hermanto
