JEMBER – Pedagang pasar baru Kencong mengekspresikan kemarahan mereka terhadap Pemerintah Kabupaten Jember dengan tindakan menutup logo Pemkab Jember dengan kain kafan, Jumat (12/7/2024).
Hal ini sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh pedagang dalam penyelesaian permasalahan pasar baru Kencong.
“Pemkab Jember mengabaikan nasib pedagang. Tidak ada penyelesaian, ditambah lagi menjamurnya PKL di depan pasar menambah kesan kumuh dan mengganggu pendapatan pasar,” ucap salah seorang pedagang, Martin Alamsyah.
Pedagang menuntut penyelesaian subsidi dan Surat Izin Menempati (SIM) yang tertunda selama bertahun-tahun.
“Pedagang sudah capek, biar pemerintah tahu, jika kain kafan simbol kematian,” ujar Martin.
Manager pemasaran PT Atha Wahana Persada, Untung As’ad, mengakui kekecewaan pedagang.
“Kami semua serahkan kepada pedagang. SIM tidak jadi hampir belasan tahun dan subsidi tidak cair, ini puncak kekecewaan pedagang kalau saya amati,” kata Untung As’ad.
Tindakan menutup logo Pemkab Jember dengan kain kafan menjadi simbol protes pedagang terhadap lambannya penyelesaian permasalahan pasar baru Kencong.
Kondisi pasar baru Kencong terus berjalan dengan pemasangan spanduk kain kafan raksasa sebagai bentuk penolakan terhadap ketidakadilan yang dirasakan oleh pedagang.
(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)