JEMBER – Calon Bupati Jember terpilih periode 2025-2030, Gus Fawait, menunjukkan kepeduliannya terhadap warga terdampak bencana dengan mengunjungi tiga desa di Kecamatan Tempurejo yang dilanda banjir, Sabtu (30/11/2024).
Desa-desa tersebut adalah Desa Andongrejo, Desa Curah Nongko, dan Desa Wonoasri.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Fawait membawa ribuan paket sembako untuk membantu warga yang terdampak.
Selain menyerahkan bantuan, ia juga berdialog langsung dengan masyarakat dan relawan tanggap bencana untuk memahami penyebab banjir yang terjadi hampir setiap tahun.
“Kami mendengar bahwa di Kecamatan Tempurejo ada tiga desa yang terkena bencana banjir. Hari ini kami datang langsung untuk melihat dampaknya serta memberikan bantuan berupa paket sembako kepada korban banjir,” ujar Gus Fawait.
Banjir di Kecamatan Tempurejo diketahui merupakan bencana tahunan yang terus berulang.
Menyikapi hal ini, Gus Fawait menegaskan komitmennya untuk mencari solusi jangka panjang.
“Banjir memang bencana alam, tetapi bukan berarti tidak bisa ditangani. Ke depan, kami akan melakukan kajian untuk memetakan penyebab banjir ini. Mitigasi harus dilakukan, baik saat bencana maupun pasca bencana, agar kejadian seperti ini tidak selalu terulang,” tambahnya.
Gus Fawait juga menyoroti pentingnya langkah preventif dengan melibatkan berbagai pihak.
“Dengan pendekatan yang terencana, kami optimis dampak banjir bisa diminimalisir. Hal ini tentu memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat,” ungkap suami Gyta Eka Puspita tersebut.
Langkah cepat Gus Fawait mendapat apresiasi dari David Handoko Seto, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember sekaligus Ketua Baret Rescue.
Ia menyebut bahwa perhatian dan tindakan Gus Fawait memberikan harapan baru bagi masyarakat terdampak.
“Alhamdulillah, Gus Fawait langsung turun ke lokasi banjir dan menyapa warga. Langkah ini menunjukkan kepedulian dan empati yang besar, sehingga dapat meringankan penderitaan warga,” ujar David.
Lebih lanjut, David mengungkapkan pentingnya mitigasi kebencanaan yang lebih terintegrasi di Kabupaten Jember.
Menurutnya, diperlukan Peraturan Daerah (Perda) Kebencanaan yang diperkuat dengan Peraturan Bupati (Perbup) untuk menghadapi bencana secara sistematis.
“Dengan adanya Perda dan Perbup Kebencanaan, penanganan bencana bisa lebih terkoordinasi. Kami juga berharap BPBD dapat melibatkan seluruh elemen relawan, termasuk memberikan pelatihan dan fasilitas kebencanaan melalui dana hibah,” jelas politisi Partai NasDem tersebut.
Kehadiran Gus Fawait di Kecamatan Tempurejo memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan perhatian yang lebih serius terhadap penanganan bencana, terutama banjir yang menjadi langganan di daerah tersebut.