JEMBER – Kondisi jalan rusak parah di jalur Rambipuji-Puger, Kabupaten Jember, mendapat perhatian serius dari DPRD Jember.
Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, bersama beberapa anggotanya secara langsung mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada Jumat (10/1/2025), untuk mendesak percepatan perbaikan jalur tersebut.
Dalam pertemuannya dengan perwakilan PU Bina Marga, Ardi menegaskan bahwa masyarakat sudah sangat membutuhkan perbaikan jalan.
Ia mengungkapkan bahwa setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, perbaikan akan segera dimulai pada awal tahun ini.
“Alhamdulillah, pada awal tahun ini akan segera ada pengerjaan di jalur Rambipuji-Puger. Tahapan saat ini masih proses lelang, dan di bulan Februari atau Maret progres pengerjaan sudah bisa dimulai,” ujar Ardi.
Anggaran Rp52 Miliar untuk Perbaikan Jalan
Sementara, Kepala UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Jember, Aryo Yudhanto Wijokongko, menjelaskan bahwa jalur ini sebenarnya telah mendapat perhatian dalam bentuk perbaikan terbatas pada tahun 2023 dan 2024.
Namun, kondisi jalan yang telah melampaui umur rencana konstruksinya membuat pemeliharaan rutin tidak lagi memadai.
“Bukan berarti pada tahun 2023 dan 2024 tidak ada perbaikan. Tetap ada pemeliharaan rutin, seperti penambalan jalan. Namun, dengan keterbatasan anggaran, langkah tersebut hanya solusi sementara,” kata Aryo.
Aryo juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp52 miliar untuk memperbaiki jalur vital ini.
Rekonstruksi jalan secara menyeluruh akan difokuskan di ruas Puger dan Balung dengan alokasi sebesar Rp30 miliar.
“Sisa anggaran akan digunakan untuk memperbaiki titik-titik dengan kerusakan parah, seperti di wilayah Rambipuji, Kasiyan, dan spot lainnya,” imbuh Aryo.
Tuntutan Warga dan Risiko Kecelakaan
Kerusakan parah di jalur Rambipuji-Puger telah lama menjadi keluhan warga.
Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi jalan yang buruk juga memicu banyak kecelakaan, beberapa di antaranya bahkan merenggut nyawa.
Aksi demonstrasi dan pemblokiran jalan sempat dilakukan oleh warga sebagai bentuk protes atas lambatnya realisasi perbaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, kerusakan jalan diperparah oleh truk-truk besar pengangkut semen dari Kecamatan Puger yang melintasi jalur tersebut setiap hari.
Penutupan jembatan di wilayah Kasiyan juga menambah volume kendaraan di jalur ini, sehingga memperparah kerusakan.