Debat Ketiga Pilkada Jember: Hendy Baca Teks, Gus Fawait Kritisi Kemiskinan Ekstrem

JEMBER – Debat publik ketiga Pilkada Jember telah berlangsung pada Sabtu (23/11/2024) malam di Edelweiss Ballroom Cempaka Hotel.

Debat pamungkas ini mengusung tema strategi pemajuan kebudayaan dan ketahanan sosial di Kabupaten Jember.

Calon Bupati nomor urut 1, hendy Siswanto, pada segmen pertama tidak berbicara lepas seperti debat pada umumnya, melainkan membaca teks yang berisi tentang visi dan misinya.

Berbeda dengan Calon Bupati nomor urut 2, Muhammad Fawait alias Gus Fawait, yang berbicara tanpa bantuan teks dalam menyampaikan visi dan misinya.

Teks yang dibaca Hendy berisi tentang keterangan mengenai budaya dan kesenian Jember yang telah mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Teks tersebut juga berisi tentang kesetaraan gender yang telah difasilitasi oleh pemerintah daerah sejak kepemimpinan Hendy-Firjaun dalam upaya merawat kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Konsistensi pemerintah dalam mengatvokasi dan mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan dalam rumah tangga juga tidak luput dari pembacaan teks ini, termasuk berkurangnya jumlah pernikahan dini sejak Hendy-Firjaun memimpin.

Di sektor kesehatan, program kesehatan gratis melalui program J-Pasti Keren (J-Keren) yang melindungi keluarga miskin dari kesulitan biaya berobat juga dibacakan Hendy, termasuk pembangunan infrastruktur di Bandealit.

Untuk pekerja migran Indonesia, pihaknya telah MoU dengan Pemprof dan Kementan dengan penguatan pekerja migran asal Jember.

Namun belum sempat Hendy menyelesaikan bacaan teks itu, waktu sudah habis sehingga moderator mengingatkan Hendy untuk menghentikan pembacaan teksnya.

Selanjutnya, moderator melanjutkan ke Paslon 2 untuk menyampaikan visi dan misinya dengan kesempatan berbicara maksimal 2 menit dimulai sejak pertama berbicara.

Gus Fawait yang telah piawai dalam berpidato menyampaikan visi dan misinya dengan ciri khasnya yang lantang dan lugas.

Dia membuka penyampaiannya dengan salam serta ucapan hormat kepada Paslon 1, serta kepada wakilnya, Djoko Susanto, dan seluruh hadirin yang hadir di acara debat publik.

Mengawali pemaparannya, Gus Fawait langsung menyoroti tingginya kemiskinan di Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga se-Jawa Timur.

“Di Jawa Timur, Jember memiliki masalah yang belum selesai sampai hari ini, yaitu adalah masalah kemiskinan,” terang Gus Fawait dalam pemaparannya.

Dia sangat menyayangkan ketika kemiskinan di Indonesia khususnya di Jawa Timur mengalami penurunan, Jember justru menunjukkan kenaikan.

“Maka ini adalah masalah kita bersama. Saya yakin Pak Hendy dan Gus Firjaun sudah melakukan hal-hal terbaik, tapi saya dan Pak Djoko, mohon diberi kesempatan untuk memecahkan masalah ini,” kata Hendy.

Dia komitmen untuk mengentaskan kemiskinan secepatnya melalui berbagai program, salah satunya melalui pengembangan sektor pariwisata yang dipadukan dengan pengembangan budaya lokal.

“Bahwa sebuah daerah, sebuah negara, akan maju ketika budayanya juga maju, pariwisatanya maju. Kita lihat, pariwisata di Jember, berdasarkan data tahun 2019 dan 2023, jumlah wisatawannya makin lama makin turun. Maka saya dan Pak Djoko bertekat bersama-sama menurunkan kemiskinan,” ucap Gus Fawait mengakhiri penyampaian visi dan misinya di segmen pertama.

Selanjutnya, satu kesempatan tanggapan dari kedua Paslon dengan masing-masing waktu maksimal 1 menit berlangsung sekaligus menutup segmen pertama pada debat publik ketiga kali ini.