Brichio.com, JEMBER – Puluhan warga dari berbagai lapisan masyarakat menggelar Aksi 272 di depan Pendapa Wahyawibawagraha pada Senin, 27 Februari 2023 siang.
Dalam aksi tersebut, mereka mengkritik kepemimpinan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wabup MB Firjaun Barlaman yang telah menjabat selama 2 tahun terakhir.
Nampak tiga orang orator diatas mobil pikap yang terbuka, yakni Korlap Aksi Kristiono Musti, Pembina GBMB Dwiagus Budianto, dan militan asal Tanggul Muhammad Rully Efendy.
Mereka bergantian berorasi di depan puluhan peserta aksi dengan ciri khas dan bahan materi masing-masing.
Dari Korlap Kustiono, mengkritik kinerja Hendy yang nampaknya masih jauh dari apa yang diharapkan masyarakat.
“Saat kampanye tahun 2020 lalu katanya mau mengentaskan kemiskinan. Mana? Kami menagih janji-janji itu,” ucapnya dalam orasi.
Faktanya, kata Kustiono, saat ini Kabupaten Jember masih termiskin kedua se-Jawa Timur.
Hal itu berdasarkan Data dari BPS, di mana sebanyak 257 warga Jember tergolong miskin.
“Saat kampanye dulu sampek pasang baliho data BPS bahwa Jember termiskin. Terus mau diperbaiki. Tapi sampai sekarang kok masih miskin. Mana hasil kerjanya?” tandasnya.
Sesaat kemudian, giliran Muhammad Rully Efendy lanjut berorasi menggantikan Kustiono yang sedang mengistirahatkan suaranya.
Sedikit berbeda dengan Kustiono, Rully justru membeberkan fakta bahwa beberapa persoalan krusial di Jember ini banyak yang perlu disoroti.
“Semisal penggelapan pajak yang sering dilakukan oleh oknum perangkat nakal seperti di Desa Wringin Agung dan Klatakan,” ungkapnya.
Setelah Rully, Pembina Gabungan Buruh Muda Bersatu (GBMB) Dwiagus Budianto, lanjut berorasi menggantikan Rully.
Menurut Dwiagus, hal yang juga perlu diperhatikan oleh Hendy ialah tentang nasib buruh yang terkatung-katung lantaran hak mereka tak diberikan oleh pengelola pabrik tripleks.
“Padahal mereka sudah kerja sesuai peraturan perusahaan. Mereka juga kerjanya dari pagi sampai malam. Malah gaji mereka gak diberikan. THR dan pesangon juga gak ada. Jadi tolong bupati jangan diam melihat hal ini,” ucapnya lantang.
Tak tanggung-tanggung, Dwiagus bersama puluhan buruh yang juga bersama peserta Aksi 272 yang lain, meminta Hendy agar tak segan-segan menjatuhkan sanksi kepada pengelola pabrik.
“Apa yang dilakukan pengelola pabrik itu sudah pelanggaran. Itu harus disikapi dengan tegas,” tutup Dwiagus.
Sayangnya sampai puluhan peserta aksi membubarkan diri, Bupati Jember Hendy Siswanto maupun yang mewakili terlihat tak ada yang menjawab seruan peserta aksi.