Termakan Usia, Tembok Pembatas RS UNEJ Roboh

PENANGANAN CEPAT: Lokasi tembok pembatas RS UNEJ yang roboh termakan usia. (Foto: Teamwork)
PENANGANAN CEPAT: Lokasi tembok pembatas RS UNEJ yang roboh termakan usia. (Foto: Teamwork)

JEMBER – Tembok pembatas yang berdiri di sekitar lahan Rumah Sakit Universitas Jember (UNEJ) di Jalan Selamat Riadi Gang 5 roboh pada Sabtu (4/1/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Tembok sepanjang 30 meter dengan ketinggian 2 meter ini diduga ambruk akibat usia yang sudah tua, kurangnya perawatan, dan beban tanah pembuangan di area tersebut.

Menurut Abdul Hamid, salah seorang warga setempat, tanda-tanda keretakan pada tembok sudah terlihat sejak lama.

Ia bahkan mengaku telah melaporkan kondisi tersebut kepada pihak terkait di UNEJ, namun tidak mendapat tanggapan.

“Saya sudah melaporkan kondisi tembok itu sebelumnya, tetapi tidak ada tindakan dari pihak terkait. Akhirnya, tembok benar-benar roboh hari ini,” ujar Hamid.

Hamid menambahkan bahwa dirinya bersama warga lain telah meminta agar tembok segera dibongkar untuk mencegah kejadian serupa.

Namun, permintaan itu tidak ditindaklanjuti, hingga akhirnya tembok roboh dan menutup jalan warga yang sempit.

“Kami khawatir tembok itu akan roboh dan bisa saja menimbulkan korban. Untungnya, kejadian ini tidak memakan korban jiwa,” imbuhnya.

Usai kejadian, warga segera melaporkan kembali insiden tersebut kepada pihak Rumah Sakit UNEJ dan meminta puing-puing tembok segera dibersihkan.

Pihak UNEJ, melalui humasnya, langsung menurunkan petugas untuk membersihkan reruntuhan pada hari yang sama.

“Proses pembersihan dilakukan pada hari yang sama untuk mengembalikan kelancaran aktivitas warga di sekitar lokasi,” ungkap perwakilan humas RS UNEJ.

Sementara itu, Hamid mengapresiasi langkah cepat yang diambil pasca-kejadian.

“Alhamdulillah, permasalahan tembok yang roboh bisa teratasi dengan cepat dan warga bisa beraktivitas lagi,” tuturnya.

Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, warga berharap pihak terkait lebih tanggap terhadap laporan serupa di masa mendatang guna mencegah kejadian serupa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *