Miris, Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Jember Terus Meningkat

Kepala DP3AKB Jember, Suprihandoko, dalam acara Peringatan Hari Perempuan Internasional pada Minggu (19/3/2023), di Mall Lippo Plazaa Jember.
Kepala DP3AKB Jember, Suprihandoko, dalam acara Peringatan Hari Perempuan Internasional pada Minggu (19/3/2023), di Mall Lippo Plazaa Jember.

Brichio.com, JEMBER – Kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, saban hari terus mengalami peningkatan.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember, Suprihandoko, dari 2022 sampai 2023 saja, terdapat 100 hingga 200 kasus kekerasan pada anak dan perempuan yang terdata di DP3AKB Jember.

Tak heran jika Bupati Jember Hendy Siswanto, langsung memberikan atensi kepada Suprihandoko, untuk segera menangani dan mengusut tuntas kasus kekerasan pada anak dan perempuan tersebut.

Oleh karena itu, Suprihandoko secara intens terus menjalin koordinasi dengan pegiat perempuan dan anak, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember dan beberapa pihak lainnya untuk bersinergi mengatasi problem tersebut.

“Kekerasan pada perempuan dan anak ini menjadi prioritas DP3AKB untuk ditangani secara serius. Kami juga disupport oleh sekolah perempuan dalam bentuk kolaborasi,” ucap Suprihandoko.

Sebagaimana yang telah dilakukan Suprihandoko sebelumnya, ke depan dirinya bakal terus melakukan pendampingan kepada anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan.

“Kami dampingi nanti pelaporannya. Selain itu, kami juga akan selalu memantau perjalanan proses hukumnya,” pungkasnya.

Penulis: Zainul Hasan | Editor: Hermanto