News  

Mie Gacoan Tetap Buka Meski Belum Kantongi Izin Andalalin, Kadishub Situbondo Beri Catatan

Kadishub Situbondo, Rikwan Sugihartono saat diwawancarai oleh awak media. (Fathur Rozi/zonaindonesia.co.id)
Kadishub Situbondo, Rikwan Sugihartono saat diwawancarai oleh awak media. (Fathur Rozi/zonaindonesia.co.id)

SITUBONDO – Mie Gacoan resmi buka di Kabupaten Situbondo, Kamis, 30 Januari kemarin. Padahal perusahaan kuliner cepat saji tersebut belum mengantongi izin analisis dampak lalu lintas atau Andalalin.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Situbondo, Rikwan Sugihartono membenarkan bahwa izin Andalalin Mie Gacoan Situbondo masih dalam proses. Namun, kata dia, Mie Gacoan tetap bisa buka.

“Izin Andalalin Mie Gacoan proses, namun demikian mie gacoan tetap bisa launching dan buka karena ijin yang lainnya sudah ada memulai OSS. Izin Andalalin hanya syarat pendukung,” ujarnya saat ditemui awak media, Jumat, 31 Januari 2025.

Lebih lanjut, Rikwan mengatakan, bahwa Pemkab Situbondo mendukung penuh investor yang akan berinvestasi di Kabupaten Situbondo.

“Jangan sampai hanya masalah izin Andalalin masih dalam proses menghambat investor untuk memulai usahanya, kita buat Situbondo ramah dan aman bagi investor,” jelasnya.

Namun kata Rikwan, Dishub Kabupaten Situbondo telah memberikan beberapa rekomendasi kepada pihak Mie Gacoan.

“Kami minta mie gacoan menyediakan lahan parkir khusus untuk saat ini lahan parkir mereka analisa saya belum cukup. Untuk roda empat kemungkinan hanya cukup untuk empat atau lima mobil saja. Kami juga sudah meminta pihak mie gacoan untuk mencari solusi bagaimana caranya tidak ada kendaraan yang parkir di trotoar atau buah jalan,” bebernya.

Awalnya, sambung Rikwan, Dishub Situbondo mendesak pihak manajemen mie gacoan untuk mengurus ijin Andalalin. Tujuannya, agar pihaknya dapat menganalisa dampak lalu lintas, mengingat posisi lokasi mie gacoan merupakan jalur padat dengan dengan rata-rata mencapai 100 kendaraan per jamnya.

“Jika dilihat dari lalu lintas harian rata-rata lokasi mie gacoan berada di lokasi dengan tingkat resiko lalu lintas sedang, rata-rata kendaraan yang lewat sebanyak 100 kendaraan per jamnya. Itu sebabnya wajib Andalalin,” tegasnya.

Lebih jauh, Rikwan juga berharap, agar Mie Gacoan punya lahan parkir yang memadai. Sehingga bisa menampung kendaraan dalam jumlah besar.

“Saya berharap mie gacoan punya lahan sendiri dengan begitu tidak ada kendaraan yang parkir di bahu jalan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *