Budaya  

Carnaval Seni Budaya ‘Flower Princess of Heaven’ di Jember: Berkah bagi Fotografer Dadakan dan Pesta Budaya Anak-Anak

Fotografer memotret seorang peserta Carnaval Seni Budaya 'Flower Princess of Heaven' di Jember. (Foto: Istimewa)
Fotografer memotret seorang peserta Carnaval Seni Budaya 'Flower Princess of Heaven' di Jember. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Suasana meriah dan penuh warna menghiasi Kampung Londo, Kecamatan Kencong, Jember, pada Rabu, 4 September 2024.

Ribuan anak-anak dari TK dan PAUD se-Kecamatan Kencong mengikuti Carnaval Seni Budaya dalam rangka memperingati HUT RI ke-79.

Para peserta, yang terbagi dalam 60 grup, tampil memukau dengan kostum megah bertema kerajaan, yang dijuluki “Flower Princess of Heaven”.

Para orang tua wali murid pun tak kalah antusiasnya, mendampingi anak-anak mereka dengan penuh kebanggaan.

Kesempatan ini menjadi berkah tersendiri bagi para fotografer dadakan yang membuka lapak di sepanjang rute carnaval.

Sebanyak 11 fotografer memanfaatkan momen spesial ini untuk mengabadikan momen bahagia para peserta dan orang tua mereka.

“Alhamdulillah rame yang foto,” ujar Ihwan, fotografer asal Kecamatan Jombang.

“Harga kisaran Rp25.000 hingga Rp100.000 tergantung ukuran, dan kami berikan file foto aslinya,” imbuhnya.

Senada dengan Ihwan, Young Grafer, fotografer asal Kecamatan Kencong, juga merasakan berkah dari carnaval ini.

“Ini adalah berkah, kami harus bisa mencari momen luar biasa dengan mencari rezeki,” ucapnya sambil sibuk memotret para peserta.

Salah seorang peserta, Azmy Almaeera Zahrany, siswi TK Dwi Masyitoh 1 Kraton, terlihat malu-malu saat ditanya tentang kostumnya.

“Adik seperti putri bunga dalam dongeng ya om, cantik sekali,” ucap bocah perempuan tersebut dengan kostum warna merah yang membuatnya tampak seperti putri bunga dari kerajaan bersalju dalam dongeng.

Ketua Komunitas Sekolah IGTK dan Himpaudi se-Kecamatan Kencong, Tri Astutik, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperingati HUT RI ke-79 dan memperkenalkan seni budaya Kencong, kota tua, kepada para murid.

“Kami mengangkat tema budaya lama tentang seni dan budaya,” ungkapnya.

Carnaval yang menempuh jarak sekitar 3 km, dimulai dari Kampung Londo dan berakhir di Alun-alun Kencong, berlangsung meriah.

Sepanjang rute, arus lalu lintas disterilkan dan dijaga oleh aparat gabungan Muspika Kecamatan Kencong.

Carnaval Seni Budaya ‘Flower Princess of Heaven’ tidak hanya menjadi pesta bagi anak-anak, tetapi juga menjadi momen berkah bagi para fotografer dadakan dan sebuah bukti nyata kecintaan masyarakat terhadap budaya dan sejarah daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *