News  

Pelayanan Pendaftaran PPDB SMKN 3 Jember Lamban, Warga: Ini Membuang Waktu Kami

Pendaftar PPDB di SMKN 3 Jember mengantre di halaman sekolah. (Foto: Istimewa)
Pendaftar PPDB di SMKN 3 Jember mengantre di halaman sekolah. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Beberapa masyarakat mengeluhkan lamanya antrean pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMKN 3 Jember.

Salah seorang warga, Sujatmiko, menyampaikan ketidakpuasan atas proses pendaftaran yang memakan waktu yang cukup lama.

Menurutnya, saat mengambil pin pendaftaran, petugas memintanya untuk menunggu hingga sore, mengganggu jadwal aktivitasnya.

Dia juga merasa bahwa proses pendaftaran dengan menggunakan pin tidak relevan dan lebih rumit daripada cara sebelumnya yang lebih cepat dan langsung.

“Tadi dikasih nomor antrean sama petugasnya, katanya nomor antrean itu terakhir mas. Terus setelah dapat nomor antrean, disuruh nunggu sampai sore gitu katanya. Ya udah saya ikuti aja,” ucapnya.

Dia beranggapan, metode pendaftaran semacam itu cukup membuang waktunya, mengingat dirinya dan bebrapa wali murid lain memiliki kegiatan atau aktivitas yang harus dikerjakan.

“Ya kalau sampai sore itu lama mas. Saya dapat nomor antrean 79. Tentu ini membuang waktu kami karena saya kebetulan juga ada aktivitas dan kegiatan lain yang harus dikerjakan,” tandasnya.

Sementara, Kepala SMKN 3 Jember, Rahmah Hidana, menjelaskan bahwa masalah antrean panjang disebabkan oleh ketidaktahuan calon pendaftar tentang proses verifikasi, yang menyebabkan antrian hingga larut malam.

“Ya kalau Selasa kemarin saya kira memang antre cukup panjang, karena kebanyakan mereka tidak tahu harus verifikasi ke mana. Jadi itu juga menjadi salah satu faktor penyebab antrian yang cukup panjang, bahkan sampai maghrib,” ungkap Rahmah.

Dia juga menyoroti kurangnya koordinasi antara pihak Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, yang mengakibatkan proses verifikasi harus dilakukan dari awal setiap tahunnya.

Rahmah mengkritik bahwa operator sekolah harus memasukkan data calon pendaftar dari nol, padahal seharusnya data tersebut sudah terinput sebelumnya.

Rahmah juga menyebutkan bahwa meskipun terdapat kendala dengan jumlah petugas yang tersedia, upaya telah dilakukan untuk membatasi pembagian nomor antrean agar proses pendaftaran tidak terlalu panjang.

“Ya akhirnya sekarang ini kita batasi, jam 10 pagi itu sudah kita setop membagikan nomor antrean, jadi biar tidak panjang-panjang juga dan calon pendaftar juga tidak terlalu lama menunggu,” imbuhnya.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pihak terkait untuk menghindari masalah serupa di masa depan.

(Penulis: Tim Redaksi Zona Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *