News  

Geger! Petani Jember Temukan Bayi Masih Hidup di Sawah

Polsek Jelbuk dan Bidan saat hendak membawa bayi yang ditemukan di sawah ke Puskesmas, Selasa (31/12/2024). (Foto: Tangkapan layar video amatir)
Polsek Jelbuk dan Bidan saat hendak membawa bayi yang ditemukan di sawah ke Puskesmas, Selasa (31/12/2024). (Foto: Tangkapan layar video amatir)

JEMBER – Seorang petani di Desa/Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan bayi di pinggir sungai aera persawahan pada Selasa (31/12/2024), sekitar pukul 07.30 WIB.

Area tersebut berada tepat di belakang Kantor Koperasi Unit Desa (KUD) Jelbuk di Jalan Tanjung Nomor 20.

Menurut warga setempat, Babun Naim, bayi berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan dalam keadaan hidup dan diduga baru dilahirkan.

“Yang menemukan bayi itu pengelola sawah. Kira-kira jam setengah delapan. Awalnya dikira suara musang, ternyata bayi,” ucap Babun.

Sontak penemuan bayi ini menggegerkan warga setempat, beberapa ada yang melapor ke pihak terkait untuk menyelamatkan nyawa bayi mungil ini.

Tidak lama berselang, pihak Puskesmas Jelbuk dan kepolisian serta perangkat desa setempat bergerak cepat ke TKP, kemudian menyelamatkan bayi tersebut.

“Langsung dibawa ke Puskesmas. Setelah ditimbang, beratnya ketemu 2,4 Kg. Alhamdulillah, bayinya sehat,” ucap warga lainnya.

Setelah bayi tersebut berhasil diselamatkan, menyusul kemudian orang tua si bayi juga berhasil ditemukan.

Diketahui, orang tua bayi tersebut berinisial N, seorang janda asal Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Tadi malam, N masih menghadiri acara pengajian di daerah setempat, kemudian bergeser sebelum acara berakhir.

Paginya, sekitar pukul 06.00 WIB, orang tua N membawa N ke RSD dr Soebandi untuk meminta pertolongan medis membersihkan ari-ari yang masih melekat di tubuh N.

Melihat N datang tanpa seorang bayi, pihak rumah sakit curiga, lantas menghubungi pihak bidan Jelbuk untuk mencari si bayi.

“Benar saja, setengah delapan, Puskesmas Jelbuk mendapat laporan penemuan seorang bayi yang ditemukan petani itu (anak N – red),” pungkas Babun Naim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *