JEMBER – Sebuah video bernuansa adu domba beredar di media sosial TikTok.
Video berdurasi 17 detik itu menayangkan dua pria yang mengaku tim pemenangan Paslon Gus Fawait-Djoko mengalihkan dukungan ke Paslon Hendy-Firjaun.
Keduanya juga mengenakan kaos bergambar Paslon nomor urut 2 dan lambang Partai Bulan Bintang (PBB).
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun TikTok @agustrio123 pada Rabu (23/10/2024).
Kedua pria itu mengaku sebagai tim pemenangan Paslon 02 dari Dusun Gumuk Banji, Desa Kencong.
Mereka juga memegang banner bergambar Paslon 01 dan lambang PDI Perjuangan.
Hingga kini, video tersebut sudah ditonton sebanyak 22,4 ribu kali dan mendapat 467 tanda suka.
Partai Bulan Bintang (PBB) melalui Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kencong, Siswanto, memberikan klarifikasi.
Dia membantah bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah bagian dari tim PBB.
“Ini memang betul apa adanya, mereka bukan anggota kami. Itu kemungkinan orang luar (bukan kader PBB – red),” ucap Siswanto, Jumat (25/10/2024).
Dia juga memastikan bahwa kedua orang itu bukanlah warga Dusun Gumuk Banji, sebagaimana yang mereka katakan dalam video.
“Saya sudah telusuri ke Dusun Gumuk Banji dan Kencong, tidak ada orang itu. Saya selaku Ketua PAC sudah menelusuri semuanya. Kemungkinan ini ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah antara Paslon 02 dan PBB,” ungkapnya.
Adapun kaos yang dikenakan kedua orang tersebut dalam video itu, menurut Siswanto, kemungkinan diperoleh secara tidak sengaja.
Menurutnya, pada acara konsolidasi PBB dengan Fawait baru-baru ini di Warung Kembang, ada pembagian kaos yang menyebar ke berbagai pihak.
“Di acara itu, memang sempat menyebar sekitar 100 kaos. Sebagian besar didistribusikan ke tim ranting dan PAC. Namun, ada juga yang meminta kaos, termasuk karyawan Warung Kembang, 6 orang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Siswanto menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terkait video yang beredar ini.
“Saya tidak terima karena sudah ada upaya adu domba, dan PBB sangat dirugikan. Saya akan menelusuri lagi dan mengecam tindakan tersebut. Kalau diperlukan, kami akan membawa ke ranah hukum,” tegasnya.
Secara terpisah, Ketua DPC PBB Jember, Muhammad Dhofir, juga mengatakan hal senada.
Dia memastikan bahwa kedua pelaku dalam video itu bukanlah kader PBB, baik pengurus maupun anggota.
“Kami akan Terus telusuri. Bila perlu, nanti kalau ada indikasi melanggar hukum, tetap akan saya lawan dengan hukum,” tegasnya.
Sebagai Ketua DPC PBB Jember, Dhofir mempertegas komitmennya untuk terus mendukung Paslon 02 sesuai keputusan yang telah ditetapkan.
“PBB sangat dirugikan, karena di situ ada lambangnya PBB yang dipakai, sedangkan komitmen kami, PBB mendukung 02,” pungkas Dhofir.