JEMBER – Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Jember, Kamiluddin, menyinggung soal adanya tekanan penguasa pada acara sarasehan kebangsaan di balai Desa Silo kemarin, Jumat (22/3/2024).
Di mana acara yang bakal dihadiri oleh Anggota DPRD Jawa Timur Muhammad Fawaid dari Fraksi Partai Gerindra ini dilarang oleh Camat Silo, Joni Pelita Kurniawansyah.
Kepada awakmedia, Kamiluddin mengatakan bahwa upaya pelarangan acara saresehan tersebut telah menciderai demokrasi.
Lantas dia mengklaim, upaya pelarangan acara ini semakin menegaskan bahwa pesan berantai perihal ada larangan acara Gus Fawait oleh Bupati Jember benar adanya.
Untuk diketahui, beberapa hari sebelumnya, beredar pesan berantai perihal Bupati Hendy mengumpulkan Camat kemudian meminta agar para camat mengintruksi para Kades untuk tidak menerima dan menfasilitasi kegiatan Gus Fawait.
“Pesan berantai (Perihal larangan acara Gus Fawait oleh Bupati – Red) kami yakini benar adanya. Faktanya Camat Silo menekan Kades Silo untuk menolak kegiatan di kantor desa,” ucapnya, Sabtu (23/3/2024).
Pihaknya menyebut misal saja pelarangan atas dasar larangan kampanye di fasilitas publik menurutnya kurang tepat, sebab masa Pilkada belum berjalan dan belum ada calon yang ditetapkan.
Oleh karenanya, Kamil menilai pelarangan atas dasar curi start kampanye sangatlah tidak tepat.
Kemudian pasca kejadian pelarangan tersebut, Kamil mengaku telah mendatangi Camat Joni untuk meminta klarifikasi.
Namun demikian, kata dia, Camat Silo itu tidak memberikan jawaban yang berdasar dan hanya berujung perdebatan.
Beruntung meski sempat dilarang acara saresehan yang merupakan bagian dari acara kunjungan kerja Gus Fawait selaku anggota DPRD Jawa Timur tetap bisa berlangsung setelah ia meminta bantuan aparat kepolisian setempat.
Sementara itu, Joni Pelita Kurniawansyah, saat dikonfirmasi mengatakan langkahnya mengintruksikan Kades Silo agar menolak acara digelar di balai desa karena ingin menghindari fasilitas publik digunakan untuk kepentingan politik.
Hal itu, kata dia, didasarkan pada informasi yang dia dapat bahwa acara tersebut terjadwal sebagai acara roadshow wes wayae Gus Fawait Bupati Jember.
Karena itulah, Joni meminta agar lokasi acara dipindahkan dari Balai Desa ke tempat lain.
“Acara kental politik, makanya saya sarankan untuk dipindahkan,” ujar Joni.
Meski demikian, ia mengatakan persoalan ini sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang.
“Sebab acara pada faktanya tetap dilaksanakan,” pungkas Joni.
(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)