Ternyata, Bahasa Kerapkali Jadi Biang Kerok Masalah Bullying

Ilustrasi
Gambar Ilustrasi. (Foto: Pixabay.com)

Brichio.com, JEMBER – Dibalik keberagamannya, siapa sangka bahasa kerapkali menjadi salah satu biang kerok terjadinya bullying bagi anak-anak.

Hal itu karena pemahaman kosa kata di suatu daerah ke daerah lain seringkali memiliki arti yang berbeda.

Contohnya, kata ‘jancok’ dalam Bahasa Jawa bagi orang Surabaya merupakan sebuah candaan atau hal yang biasa.

Namun bagi warga Jember, kata ‘jancok’ memiliki arti yang sedikit berbeda, yakni terdengar keras dan kasar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Suprihandoko, tak menampik fakta itu.

Bahkan ia berusaha memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa bahasa memiliki peranan saat terjadi Bullying.

“Ini perlu anak-anak kita itu memahami tentang itu (bahasa – red). Sehingga tidak sebentar-sebentar bullying dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Tak ayal Suprihandoko pun gencar membuat kegiatan semacam seminar seperti yang dilakukan pada Rabu, 22 Februari 2023 lalu, di Mall Lippo Plaza Jember.

Kegiatan ini bertema Seminar Mental Health bagi Remaja, khususnya bagi pengurus OSIS se-Kabupaten Jember.

Sedangkan narasumbernya merupakan seorang Ahli Psikologi yang didatangkan langsung dari Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember.

“Psikolog dari Unipar ini sebagai mediator. Nantinya dia yang akan memastikan ke depan, bahwa secara psikologis anak-anak di Jember ini baik-baik saja,” tutupnya.