Puluhan Guru dan Karyawan SMAN 1 Tanggul Desak Cabdin Jember Ganti Kepala Sekolah

SMAN 1 Tanggul tampak dari luar. (Foto: Dok/FB SMAN 1 Tanggul - ZONA INDONESIA)
SMAN 1 Tanggul tampak dari luar. (Foto: Dok/FB SMAN 1 Tanggul - ZONA INDONESIA)

JEMBER — Sebanyak 54 guru dan karyawan SMA Negeri 1 Tanggul, Kabupaten Jember, menyatakan penolakan terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah Martha Mila Sugesti melalui petisi.

Petisi tersebut merupakan bentuk keberatan kolektif atas suasana kerja yang dirasakan tidak kondusif, sebagaimana tertuang dalam dokumen resmi yang telah ditandatangani para guru dan karyawan.

Dalam petisi yang disusun pada 27 November 2025 itu, para penandatangan mengajukan tujuh poin keberatan.

Mereka menyebut adanya dugaan intimidasi berupa bahasa ancaman dan ucapan kasar, tekanan psikologis yang disertai ancaman mutasi, serta pembagian beban kerja yang dianggap tidak sesuai jabatan maupun tupoksi.

Sejumlah guru juga mengaku pernah diminta menangani urusan pribadi kepala sekolah, termasuk pembersihan rumah.

Selain itu, terdapat tudingan dugaan praktik KKN dalam proses penerimaan pegawai, seperti dugaan pemalsuan tanda tangan berlaku mundur untuk kepentingan keluarga kepala sekolah.

Guru pun menyampaikan bahwa mereka sering dimarahi di depan umum tanpa penjelasan, serta menilai sejumlah program sekolah tidak berjalan sesuai dokumen perencanaan.

Ahmad, perwakilan guru yang dikonfirmasi pada 28 November 2025, menjelaskan bahwa seluruh guru dan karyawan telah menyatukan sikap mendesak pencopotan kepala sekolah.

“Bu Martha sangat arogan, sering mengancam guru dan berkata kasar, bahkan memarahi guru di depan umum. Semua guru sudah tanda tangan dan sepakat meminta Kacabdin Wilayah Jember serta Kepala Dinas Pendidikan mengambil tindakan tegas,” ujar Ahmad.

Ia menyatakan bahwa apabila tidak ada tindak lanjut, mereka akan melaporkan persoalan tersebut kepada Gubernur Jawa Timur dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Guru lainnya, Budi, turut mengungkapkan kondisi yang dirasakan para pendidik di sekolah tersebut.

Menurutnya, sejumlah aturan dinilai memberatkan dan tidak mempertimbangkan dinamika pembelajaran.

“Banyak aturan dibuat tanpa komunikasi, terlalu kaku, dan sering berubah-ubah. Situasi ini membuat kami kesulitan bekerja dan berdampak pada kenyamanan seluruh guru,” ujar Budi.

Berdasarkan poin tersebut, para guru dan karyawan SMAN 1 Tanggul mendesak Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur Wilayah Jember untuk mengganti kepala sekolah Martha Mila Sugesti dengan kepala sekolah baru.

Selain itu, mereka juga meminta perlindungan bagi guru dan karyawan dari segala bentuk intimidasi dan diskriminasi.

Sampai berita ini ditayangkan, Kepala SMAN 1 Tanggul, Martha Mila Sugesti, belum memberikan pernyataan resmi.

Cabdin Pendidikan Wilayah Jember juga belum merilis komentar terkait langkah evaluasi maupun tindak lanjut atas laporan para guru.

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *