Kemenangan Gus Fawait-Djoko di Pilkada Jember Jadi Babak Baru Bagi Kaum Santri

Gus Fawait dan Djoko Susanto berjalan menuju TPS, 27 November 2024. (Foto: Istimewa)
Gus Fawait dan Djoko Susanto berjalan menuju TPS, 27 November 2024. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jember 2024 menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi dan sosial di wilayah ini.

Pasangan nomor urut 02, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto, berhasil mencetak sejarah baru dengan kemenangan mutlak.

Dengan dukungan dari 15 partai politik besar di DPRD Jember, pasangan ini meraih 585.383 suara, unggul 101.525 suara dari pasangan nomor urut 01, Hendy Siswanto dan MB Firjaun Barlaman, yang meraih 483.858 suara.

Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan dukungan politik yang solid, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan kaum santri di Jember.

Gus Fawait, yang memiliki latar belakang pesantren, bersama Djoko Susanto menawarkan visi pembangunan yang inklusif, berlandaskan nilai-nilai keagamaan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Perjalanan Menuju Kemenangan

Kemenangan Gus Fawait-Djoko bukanlah hasil instan.

Selama masa kampanye, pasangan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk serangan isu negatif dari pihak lawan.

Namun, dengan pendekatan yang tenang dan berbasis solusi, mereka berhasil meyakinkan masyarakat Jember untuk mendukung visi mereka.

Di bawah koalisi partai yang kuat, strategi kampanye mereka diarahkan untuk menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama di sektor pelayanan publik, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal.

Gus Fawait berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa yang sering kali terabaikan, sementara Djoko membawa pengalaman manajerial untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Hasilnya, pasangan ini unggul di 25 dari 31 kecamatan di Jember.

Mereka mendominasi wilayah pedesaan yang menjadi basis suara kaum santri dan komunitas agraris, sementara lawan mereka hanya unggul di enam kecamatan perkotaan seperti Kaliwates dan Sumbersari.

Simbol Kebangkitan Kaum Santri

Sebagai seorang santri yang lahir dari tradisi pesantren, Gus Fawait menjadi figur yang dekat dengan masyarakat religius di Jember.

Kampanyenya yang mengedepankan nilai-nilai keislaman seperti Apel Sholawat dan kebersamaan menarik perhatian kaum santri, yang melihat kepemimpinannya sebagai peluang untuk memperkuat peran mereka dalam pemerintahan lokal.

Sebagaimana diketahui, pesantren di Jember selama ini memainkan peran besar dalam pembentukan karakter masyarakat, tetapi pengaruhnya dalam politik sering kali terbatas.

Kemenangan Gus Fawait membuka jalan bagi representasi yang lebih kuat dari komunitas santri dalam proses pengambilan kebijakan.

Selain itu, visi pembangunan Gus Fawait yang berakar pada nilai keagamaan menawarkan pendekatan yang lebih humanis dan berbasis moral untuk mengatasi tantangan sosial di Jember.

Komitmen Perubahan untuk Jember

Dalam pidato kemenangannya, Gus Fawait menegaskan komitmennya untuk membawa Jember ke arah yang lebih baik.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Jember, termasuk pendukung lawan politiknya.

“Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh masyarakat Jember. Tidak ada lagi 01 atau 02, yang ada hanyalah Jember yang lebih baik,” ujar Gus Fawait.

Program unggulan pasangan ini mencakup pembangunan infrastruktur yang merata, peningkatan layanan kesehatan, dan pengembangan sektor pendidikan.

Salah satu prioritas mereka adalah menyediakan 20 ribu beasiswa bagi putra-putri Jember agar dapat mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

Selain itu, Gus Fawait-Djoko juga berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata lokal yang selama ini kurang digarap dengan maksimal.

Dengan potensi alam Jember yang kaya, mereka percaya bahwa sektor ini dapat menjadi pilar ekonomi baru yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Imbauan untuk Menjaga Kondusivitas

Setelah penghitungan suara secara quick count maupun real count internal tim pemenangan dan menunjukkan kemenangan mereka, Gus Fawait-Djoko meminta para pendukung untuk menjaga kondusivitas dan tidak melakukan perayaan yang berlebihan.

“Kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar untuk membangun Jember,” tegas Gus Fawait.

Demikian juga dengan Djoko Susanto yang menekankan agar masyarakat menjaga kedamaian dan menghormati proses demokrasi hingga keputusan resmi dikeluarkan oleh KPU.

Ia mengajak semua elemen masyarakat, termasuk pendukung Paslon 01, untuk bersama-sama membangun Jember.

“Mari kita lupakan perbedaan, karena tujuan kita sama, yaitu Jember yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Dukungan Politik yang Solid

Keberhasilan Gus Fawait-Djoko tidak terlepas dari dukungan solid partai politik pengusung.

Ketua PKB Jember, Ayub Junaidi, menyebutkan bahwa koalisi partai bekerja keras untuk memastikan setiap suara rakyat terlindungi.

“Kami berterima kasih kepada para saksi dan relawan yang telah mengawal suara ini. Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras kita semua,” katanya.

Dukungan yang luas ini memberikan legitimasi yang kuat bagi kepemimpinan Gus Fawait-Djoko.

Dengan mandat yang jelas dari masyarakat, mereka diharapkan mampu menghadirkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *