Fenomena Awan Langka di Jember Tidak Ada Kaitannya dengan Cuaca Ekstrem

Fenomena awan langka. (Foto: Istimewa)
Fenomena awan langka. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Beberapa masyarakat di Kabupaten Jember menghubungkan fenomena alam berupa awan langka yang terjadi pada Selasa (4/6/2024) dengan cuaca ekstrem di wilayah pesisir Selatan Kabupaten Jember hari ini (5/6/2024).

Seorang warga di Kecamatan Sumbersari, Lintang Widya Hasanah (26), menyatakan bahwa bentuk awan langka yang terlihat seperti ada pulau di tengahnya menjadi faktor yang memengaruhi cuaca ekstrem dan ombak laut tinggi di wilayah Selatan Jember.

Lintang menjelaskan bahwa pola bentuk awan dipengaruhi oleh angin dan gravitasi, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kecepatan angin dan stabilitas cuaca di wilayah Selatan.

Namun, Petugas Pengamat Cuaca Pos Meteorologi Jember BMKG Banyuwangi, Dhiyaur Rohman Firdausy, menegaskan bahwa fenomena awan langka tersebut tidak berhubungan dengan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di laut Selatan Jember.

Menurut Dhiyaur, fenomena awan yang membentuk lubang di Jember adalah hal biasa dan tidak berbahaya.

Ia menjelaskan bahwa fenomena tersebut merupakan awan cavum atau awan celah melingkar yang sering terjadi di lapisan awan altocumulus, cirrocumulus, dan stratocumulus.

“Lubang pada awan tersebut lebih tampak di lapisan awan menengah, terutama ketika pesawat terbang melintasi lapisan awan kumuliform yang tipis,” ucapnya.

Meskipun fenomena awan langka tersebut menarik perhatian masyarakat dan menggemparkan wilayah Jember, BMKG menegaskan bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan cuaca ekstrem atau prediksi hujan lebat.

Fenomena alam ini merupakan bagian dari keindahan alam yang dapat diamati dengan rasa kagum tanpa perlu kekhawatiran terhadap kondisi cuaca ekstrem.

(Penulis: Zainul Hasan / Zona Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *