Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Situbondo Sediakan Vaksin Gratis

Petugas Disnakkan menyuntikkan vaksin PMK ke sapi warga. (Fathur Rozi/zonaindonesia.co.id))
Petugas Disnakkan menyuntikkan vaksin PMK ke sapi warga. (Fathur Rozi/zonaindonesia.co.id))

SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat kembali memberikan vaksin gratis untuk ternak sapi. Pasalnya, sejumlah peternak sapi masih belum mampu untuk membayar biaya vaksin sendiri. Upaya ini dilakukan mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) semakin luas.

Kepala Disnakkan Situbondo, Achmad Djunaidi mengatakan, pemberian vaksin gratis itu disampaikan dalam rapat gabungan dalam menangani kasus PMK di kantor DPRD Situbondo, Selasa, 07 Januari lalu. Sehingga tindak lanjut dari Disnakkan ke depan mempersiapkan stok vaksin yang dibutuhkan.

“Dalam rapat itu disimpulkan bahwa sampai sekarang nampaknya peternak belum memungkinkan untuk melakukan vaksin pribadi. Untuk itu perlu dibantu oleh pemerintah,”ujarnya, Kamis, 09 Januari 2025.

Pria yang akrab disapa Junaidi itu menyampaikan, selain vaksin yang diberikan gratis, pemerintah juga mengupayakan melaksanakan pemeriksaan gratis. Kemudian, kebutuhan obat juga akan disiapkan untuk para peternak.

“Kalau sudah diadakan pemerintah, itu artinya seluruh biaya ditanggung pemerintah terkait penanganan PMK ini,”ucapnya.

Selain itu, Junaidi menjelaskan, sebelumnya para peternak sapi melakukan vaksin mandiri. Seluruh biaya yang dibutuhkan ditanggung pribadi. Mulai dari suntik vaksin dan pemberian vitamin. Pasalnya, Disnakkan kebabisan stok untuk dibagikan gratis kepada peternak.

“Kemarin itu ada salah satu opsi dari Kementerian untuk melaksanakan vaksin mandiri. Tapi yang menyediakan bukan dinas melainkan dokter hewan di wilayah masing-masing dengan dana pribadi mereka,”jelasnya.

Hanya saja, kata dia, beberapa peternak justru tidak melakukan vaksin mandiri, karena berat diongkos. Sehingga sapi peternak tidak divaksin lantaran mereka menunggu ada vaksin gratis. “Artinya, dengan kondisi seperti ini vaksin itu harus tetap diadakan oleh pemerintah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *