JEMBER – Kondisi rel kereta api di kawasan Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, terus menjadi sorotan.
Warga setempat menilai keberadaan rel yang membentang di jalan aspal miring tersebut sudah lama menjadi sumber kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Sejumlah insiden tergelincir bahkan telah sering terjadi, namun hingga kini belum terlihat adanya perbaikan dari pihak berwenang.
Rel berada di tengah jalan aspal dengan kemiringan yang memanjang dan sedangkan permukaan aspal lebih rendah daripada rel.
Akibatnya, ban kendaraan, terutama motor, kerap tidak stabil saat melintas, terlebih ketika hujan turun dan permukaan jalan menjadi licin.
Situasi ini bukan hanya menyulitkan pengendara, tetapi juga membahayakan keselamatan jiwa.
Banyak warga yang telah berulang kali menyampaikan keluhan ini kepada berbagai pihak, berharap ada tindakan nyata untuk mengatasi masalah tersebut.
Namun sejauh ini, suara warga seperti tidak mendapatkan respons serius.
Melihat kondisi ini, Komisi C DPRD Jember melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Senin pagi (7/7/2025).
Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, menegaskan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan setelah menerima informasi terkait frekuensi kecelakaan yang terus meningkat di kawasan tersebut.
“Ini harus segera ada perbaikan, apalagi memasuki musim hujan,” ujar Ardi.
Menurutnya, salah satu persoalan utama yang ditemukan di lapangan adalah sudut kemiringan rel yang tidak ideal dan kondisi aspal yang tidak menyesuaikan ketinggian rel.
“Mestinya aspal segera diperbaiki, karena aspal itu harus lebih tinggi dari rel,” tegasnya.
Ardi memaparkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak PT KAI untuk menanyakan apakah sudah ada pengajuan perbaikan di lokasi yang menjadi otoritas jalan nasional tersebut.
“Harus segera diambil langkah sebelum musim hujan,” pungkasnya.