Tragedi Rombongan RS Bina Sehat: Delapan Tewas, Puluhan Luka-Luka dalam Kecelakaan Bus

Karyawan dan keluarga korban kecelakaan rombongan RS Bina Sehat salat jenazah bersama, Minggu (14/9/2025). (Foto: Istimewa - ZONA INDONESIA)
Karyawan dan keluarga korban kecelakaan rombongan RS Bina Sehat salat jenazah bersama, Minggu (14/9/2025). (Foto: Istimewa - ZONA INDONESIA)

JEMBER – Suasana duka menyelimuti Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember setelah rombongan karyawan dan keluarga mereka mengalami kecelakaan tragis dalam perjalanan wisata.

Puluhan ambulans membawa korban tiba di RSBS pada Minggu (14/9/2025) malam, disambut isak tangis keluarga dan rekan kerja yang menunggu sejak sore.

Delapan orang dinyatakan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka berat maupun ringan.

Jenazah korban langsung disalati di halaman rumah sakit sebelum dimakamkan.

Direktur RS Bina Sehat, Faida, menjelaskan bahwa rombongan tersebut terdiri dari perawat yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana.

Mereka berangkat berlibur bersama keluarga untuk merayakan kelulusan.

“Jadi ada yang lulus sarjana kemudian berlibur bersama, makanya mengajak keluarganya karena memang ini satu unit,” ujarnya dengan suara bergetar.

Wanita yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Jember periode 2015–2020 itu tak kuasa menahan kesedihannya.

Dia menyebut, ada keluarga yang meninggal seketika dalam kecelakaan itu.

“Kami sangat sedih, karena ada korban meninggal sekeluarga dan tewas di tempat kejadian karena terlempar dari dalam bus,” ungkapnya.

Faida memaparkan bahwa total rombongan berjumlah 52 orang, sebagian besar merupakan karyawan RSBS.

Menurutnya, keberangkatan mereka tidak melalui pemberitahuan resmi kepada pihak rumah sakit.

“Kami sendiri tidak mengetahui keberangkat mereka, sampai kejadian tersebut,” jelasnya.

Dari data yang dihimpun, tujuh orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu korban meninggal di Unit Gawat Darurat.

Selain itu, 17 orang mengalami luka sedang hingga berat, 15 orang mengalami luka ringan dan sudah bisa dipulangkan ke Jember.

Dua korban lain dalam kondisi kritis hingga terpaksa dirawat di salah satu rumah sakit di Probolinggo.

“Untuk yang 7 orang meninggal di tempat, 1 meninggal di UGD dan 15 orang korban luka-luka bisa kita bawa pulang ke Jember. Sementara 2 orang lain kondisinya kritis sehingga ditinggal di RS di Probolinggo, semoga bisa sembuh kembali,” papar Faida.

Korban luka yang dirawat di RS Bina Sehat sebagian membutuhkan tindakan operasi karena cedera serius.

Benturan keras dan terlemparnya penumpang dari dalam bus membuat banyak korban mengalami patah tulang serta trauma di kepala.

“Sehingga banyak yang mengalami patah tulang dan benturan hebat di bagian kepala,” jelas Faida.

Dia memastikan seluruh biaya perawatan korban ditanggung melalui BPJS dan Jasa Raharja.

“Mereka memiliki BPJS, lalu kami juga tadi sudah koordinasikan dengan Kakanwil Jasa Raharja juga karena ini kecelakaan. Mereka juga akan membantu,” katanya.

Ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada semua pihak yang bergerak cepat dalam proses evakuasi, mulai dari tenaga medis, relawan, hingga aparat keamanan.

Faida menegaskan bahwa RS Bina Sehat akan terus memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban.

Sementara itu, kepolisian telah mengamankan sopir bus yang mengangkut rombongan tersebut.

“Terkait dengan sopirnya, tadi kami dapat informasi bahwa saat ini tengah ditahan di Polres Probolinggo,” tutur Faida.

Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga besar RS Bina Sehat.

Bagi para karyawan, kebersamaan yang awalnya diniatkan untuk merayakan keberhasilan akademik justru berubah menjadi duka.

Hingga Minggu malam, suasana di halaman RS Bina Sehat masih dipenuhi tangisan keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta, sementara doa terus dipanjatkan agar para korban luka segera pulih.

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *