Tradisi Petik Laut Kilensari Situbondo Dikawal Polisi

Polisi mengawal upacara petik laut, Situbondo. (Foto: Humas Polres)
Polisi mengawal upacara petik laut, Situbondo. (Foto: Humas Polres)

SITUBONDO – Polres Situbondo Polda Jatim menurunkan personel gabungan untuk mengamankan kegiatan Petik Laut dan Selamatan Desa Kilensari yang digelar di wilayah pesisir Kecamatan Panarukan, Rabu pagi (9/7/2025).

Tradisi tahunan masyarakat nelayan ini dipusatkan di Desa Kilensari dan diikuti ratusan warga.

Kegiatan yang merupakan wujud syukur masyarakat atas limpahan hasil laut ini diawali dengan seremonial di Kantor Desa Kilensari.

Setelah itu, sesaji diarak menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Dusun Tengah, lalu dilarung sejauh dua mil dari bibir pantai.

Kasat Polairud Polres Situbondo, AKP Gede Sukarmadiyasa, memimpin langsung pengamanan jalannya tradisi larung sesaji.

Dia menyampaikan bahwa pengamanan dilakukan secara menyeluruh, baik di darat maupun di laut.

“Kami kerahkan personel Satpolairud bersama unsur TNI AL dan Polsek Panarukan untuk memastikan pengamanan jalannya seluruh rangkaian acara, termasuk pengawalan perahu saat sesaji dilarung ke tengah laut,” ujar AKP Gede.

Pengamanan ini melibatkan personel gabungan dari Satpolairud, TNI AL, Polsek Panarukan, dan BPBD Situbondo.

Acara berlangsung dengan tertib dan lancar, dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 10.30 WIB.

Selain masyarakat umum, hadir pula Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, Camat Panarukan Ali Munir, Kapolsek Panarukan AKP Harsono, Danramil Panarukan Kapten Inf Joni Kriswanto, Danpos AL Panarukan, dan Kepala Desa Kilensari Sugiono.

Prosesi larung sesaji dilakukan dengan iringan seni budaya lokal.

Sesaji (biteh) dilepaskan ke laut menggunakan perahu nelayan yang dikawal langsung oleh Satpolairud.

Setelah prosesi selesai, kapal pengangkut sesaji kembali ke darat dalam kondisi aman.

AKP Gede menegaskan, Polres Situbondo akan terus hadir dalam setiap kegiatan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pelestarian budaya lokal.

“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap kearifan lokal dan ketentraman wilayah pesisir. Tradisi seperti ini patut dijaga bersama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *