Brichio.com, JEMBER – Insiden kecelakaan maut yang menewaskan seorang pekerja tambang pasir dan batu (Sirtu) di Dusun Kojuk, Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai terungkap.
Diketahui, korban terindikasi bernama Arif, warga Dusun Krajan, Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember.
Pemuda berusia 18 tahun ini tewas diduga terlindas Ekskavator pada Senin, 6 November 2023, bakda magrib di lokasi tambang tatkala hendak beristirahat sehabis kerja.
Saat peristiwa ini berlangsung, di lokasi tambang hanya terdapat 3 orang saja, yakni UMR selaku operator Ekskavator, FK selaku sopir truk tambang, dan korban sendiri yang kebetulan bertugas sebagai pengatur keluar masuk truk tambang.
Pada saat operator hendak memundurkan Ekskavator, Arif sedang berada tepat di belakang alat berat.
Tidak lama setelah Ekskavator dioperasikan, tiba-tiba UMR mendengar jeritan kesakitan sambil meminta tolong dari belakang Ekskavator.
Mendengar suara itu, UMR pun turun untuk memastikan keadaan, sedangkan kondisi dalam keadaan gelap.
Setelah turun, UMR yang terburu-buru mendatangi suara teriakan seketika dikagetkan oleh Arif yang telah terlindas Ekskavator, lantas bergegas menyelamatkan Arif.
Arif pun merintih kesakitan, kakinya hancur terlindas, bahkan separuh tubuhnya remuk, nafasnya pun mulai melemah.
UMR yang panik seketika berusaha mencari bantuan hingga ke sebuah warung dekat TKP.
Di warung itu terdapat empat orang yang sedang menikmati kopi sambil bercengkrama, diantaranya Fanda, Dodik, Syaiful, dan Bahrul.
“Mendengar perkataannya, kami berempat langsung menuju ke lokasi untuk menolong korban,” ucap salah seorang saksi mata, Fanda.
Setibanya di TKP, Fanda dan lainnya melihat korban telah terbaring di tanah dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Fanda yang seketika tidak tega melihat keadaan korban langsung berlari ke motornya kemudian pulang ke rumah untuk mengambil Ambulan.
“Setelah itu saya langsung membawa Ambulan ke TKP. Anak saya yang nyetir. Korban saya bawa ke Puskesmas Sukowono,” ungkap Fanda.
Ambulan yang mengangkut korban tiba di Puskesmas Sukowono sekitar pukul 18.18 WIB, kemudian langsung mendapatkan penanganan dari tim medis.
“Sayangnya nyawa korban tidak tertolong. Dia meninggal di Puskesmas Sukowono. Gak sempat dibawa ke RSD Soebandi,” beber Fanda.
Jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka, sedangkan Fanda langsung mendatangi Polsek Sukowono untuk melaporkan insiden itu.
“Tak lama kemudian pihak kepolisian juga datang ke rumah duka. Korban dimakamkan pukul 00.10 WIB, dini hari,” ujar Fanda.
Di sisi lain, Kapolsek Sukowono, AKP Putu Hadi, mengatakan kasus tersebut langsung ditangani Polres Jember.
“Coba konfirmasi ke Pak Kasatreskrim, karena Polres yang ke sini kemarin,” ucap AKP Putu via WhatsApp.
Sementara, Kanit Tipidter Polres Jember, Ipda Naufal Muttaqin, mengatakan kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
“Ini kita masih dalami. Kita masih ambil keterangan dari beberapa saksi yang di tempat,” pungkas Ipda Naufal.
Penulis: Zainul Hasan | Editor: Hermanto