Taruna Akpol Hijaukan Pesisir Jakarta Utara Lewat Penanaman 100 Pohon Bakau

Taruna Akpol menanam pohon, Senin (28/7/2025). (Foto: Humas Polres)
Taruna Akpol menanam pohon, Senin (28/7/2025). (Foto: Humas Polres)

JAKARTA – Sebanyak sepuluh Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan dengan menanam 100 pohon bakau di kawasan Taman Wisata Alam Angke, Jakarta Utara, Senin pagi (28/7/2025).

Kegiatan bertema “Taruna Bhayangkara Hijaukan Negeri, Bakti Nyata untuk Bumi Pertiwi” ini dilakukan sebagai bagian dari pengabdian para taruna selama masa cuti, sekaligus untuk mendukung pelestarian ekosistem pesisir di ibu kota.

Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, mengapresiasi inisiatif para taruna tersebut.

Dia menyebut kegiatan ini sejalan dengan semangat Green Policing yang tengah digalakkan Polri.

“Tentu ini penuh makna, karena taruna Akpol di sela-sela cutinya masih bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat, pelestarian lingkungan. Ini tidak jauh dari konsep kepolisian, namanya Green Policing,” ujarnya.

Menurut Agus, penanaman mangrove di kawasan pesisir tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga sangat penting untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Dia berharap kegiatan serupa bisa menginspirasi lebih banyak pihak.

“Sehingga bisa terpelihara dengan baik kondisinya dan juga menopang kehidupan kami-kami yang hidup di sekitar sini, karena ini ekosistem yang berkesinambungan,” tambahnya.

Acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan penyerahan bibit mangrove secara simbolis, kemudian penanaman pohon bersama di area pesisir, dan ditutup dengan sesi penutup.

Para peserta mengenakan celana training hitam dan kaos sebagai dress code resmi kegiatan.

Sepuluh taruna yang terlibat berasal dari tingkat dua dan tiga, yakni BKT Muhammad Fahir (Akpol 58), BT Satrio Akbar Nugroho, BT Adnan Winarto, BT Almer Fatih, BT Aloysius Rakha, BT Edrick Nadive, BT Kaka Sakha Swara, BT Muhamad Rashya, BT Bizzaropharsa, dan BT Farrel Wibowo (seluruhnya Akpol 59).

Taman Wisata Alam Angke dipilih sebagai lokasi kegiatan karena fungsinya yang strategis sebagai kawasan konservasi hutan mangrove dan sarana edukasi lingkungan yang terbuka bagi masyarakat.

Dengan aksi ini, para Taruna Bhayangkara tak hanya belajar menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, tetapi juga sahabat alam yang ikut menjaga bumi pertiwi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *