Strategi Gokil Bupati Jember Tangani Inflasi dan Tingkatkan Ekonomi

Bupati Jember, Hendy Siswanto
Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat berpidato dalam pembukaan pasar murah di Kecamatan Sumbersari, Senin (3/7/2023). (Foto: Diskominfo Jember for Brichio.com)

Brichio.com, JEMBER – Bupati Jember, Hendy Siswanto, terus berupaya melakukan berbagai cara untuk mengendalikan inflasi maupun meningkatkan ekonomi masyarakat.

Terbaru ini, Hendy kembali meluncurkan program operasi pasar murah lanjutan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), yang bakal digelar setiap hari secara bergantian di 24 kecamatan, mulai 3 Juli sampai 4 Agustus 2023.

Program tersebut merupakan salah satu program unggulan dari program lainnya, khusus dalam pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi masyarakat yang masih terseok-seok dan belum stabil pasca dilanda Pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, sejak jauh-jauh hari Hendy sudah bergegas melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi tersebut, diantaranya dengan menggelar operasi pasar murah secara berkala, rapat koordinasi (Rakor) rutin setiap Rabu pada pukul 06.00 WIB, merangkul UMKM hingga pemberdayaan di sektor pertanian.

Dalam Rakor inflasi yang sudah berjalan selama hampir setahun ini, Hendy bersama jajaran Forkopimda maupun Stakeholder terkait membicarakan soal bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus mencoba menemukan solusinya.

Sedangkan untuk memberdayakan UMKM, Hendy gencar mengadakan berbagai event di ruang-ruang terbuka seperti Alun-alun maupun balai-balai, agar terjadi perputaran ekonomi yang tentunya dapat meningkatkan daya jual pada UMKM tersebut.

Tak tanggung-tanggung, Hendy juga sempat memerintahkan camat maupun Kades/lurah untuk rajin mengadakan berbagai event di tempat terbuka, seperti kegiatan nonton bareng (Nobar) di Alun-alun Jember saat momentum piala dunia lalu.

Sementara pada sektor pertanian, Hendy mulai bergerak untuk membuat pabrik pupuk organik sendiri, agar ketersediaan stok pupuk di Kota Tembakau ini dapat terpenuhi dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

Disamping itu, Hendy juga nampaknya cukup jeli dalam melihat besarnya hasil pertanian di Kabupaten Jember.

Namun sayangnya hasil pertanian tersebut masih belum diproduksi secara mandiri, malah dijual mentahannya dengan harga standar pasaran.

Melihat hal itu, sebagai bupati yang pernah malang melintang di dunia bisnis, naluri bisnis Hendy masih cukup tajam sehingga mampu melahirkan sebuah gagasan untuk mengedukasi masyarakat agar mengolah sendiri hasil taninya.

Jika itu bisa dilakukan, maka nilai ekonomi pada hasil pertanian tersebut nantinya bisa menjadi lebih meningkat dibanding penjualan bahan mentahnya saja.

“Ini (hasil pertanian – red) adalah harta karun kami. Harta karun ini kalau kami putar di dalam (diolah sendiri, tidak dijual bahan mentahnya – red), mencintai produk dalam negeri sebagai kearifan lokal, ini ada potensi membangkitkan kekuatan perekonomian Jember,” ucap Hendy, Senin (3/7/2023).

Penulis: Zainul Hasan | Editor: Hermanto