Daerah  

Runway Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin Diperpanjang: 2000 Meter jadi 2500 Meter

Bupati Situbondo meninjau runway Bandara KHR As'ad Syamsul Arifin, Rabu (26/11/2025). (Foto: Istimewa - ZONA INDONESIA)
Bupati Situbondo meninjau runway Bandara KHR As'ad Syamsul Arifin, Rabu (26/11/2025). (Foto: Istimewa - ZONA INDONESIA)

SITUBONDO – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo meninjau progres pembangunan landasan pacu (runway) Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin di kawasan Pantai Banongan, Kecamatan Asembagus, Rabu (26/11/2025).

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai target dan kebutuhan teknis yang telah diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo.

Dalam peninjauan tersebut, Mas Rio mengulas kembali permintaan Pemkab Situbondo kepada Kementerian Pertahanan terkait penambahan panjang runway dari rencana awal 2.000 meter menjadi 2.500 meter. 

Panjang tersebut diperlukan agar operasional pesawat berbadan besar dapat terlayani pada masa mendatang.

“Hari ini saya ingin melihat langsung progres pembangunan landasan pacu yang sedang dikerjakan, karena sebelumnya saya meminta ke Kementerian Pertahanan agar ditambah menjadi 2.500 meter dari rencana sebelumnya 2.000 meter, dan alhamdulillah tadi sudah dijelaskan secara teknis,” ujar Mas Rio.

Ia menegaskan bahwa pembangunan bandara tidak hanya untuk kepentingan pertahanan, tetapi juga berpeluang menjadi penggerak ekonomi kawasan timur Situbondo.

Karena itu, Mas Rio mendorong agar manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar.

Dalam arahannya, Mas Rio meminta agar proses pembangunan melibatkan masyarakat lokal, terutama warga Desa Wringin, Kecamatan Asembagus, mulai dari rekrutmen tenaga kerja hingga penyediaan jasa pendukung proyek.

Selain itu, ia meminta penggunaan material lokal agar perputaran ekonomi tetap berada di Situbondo.

“Kalau nilai total investasi untuk pembangunan kegiatan pertahanan negara sekaligus Bandara Kiai As’ad ini mencapai sekitar Rp1,7 triliun, oleh karena itu saya ingin uang tersebut berputar di Situbondo dengan mempekerjakan warga lokal dan termasuk materialnya,” tegasnya.

Mas Rio juga mengulas peluang pengoperasian pesawat komersial berskala besar apabila runway mencapai panjang 2.500 meter.

Menurutnya, pesawat seperti Airbus dan Boeing dapat beroperasi di Situbondo apabila standar tersebut terpenuhi.

“Kalau landasan pacu bandara 2.500 meter dan pesawat Airbus dan Boeing bisa beroperasi, maka umrah dan haji bisa terbang dari Situbondo,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemkab Situbondo telah menghibahkan 306 hektare lahan di kawasan Perkebunan Banongan kepada Kementerian Pertahanan sebagai dukungan pembangunan fasilitas pertahanan dan bandara.

Sebagai kompensasi, Kemhan memberikan 350 hektare lahan di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih untuk pengembangan pariwisata terpadu.

Dengan progres yang terus berjalan, Mas Rio berharap Bandara KHR As’ad Syamsul Arifin menjadi ikon baru Situbondo yang memperkuat konektivitas udara sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *