Daerah  

Ribuan Istri di Jember Gugat Cerai Suami: Tak Mampu Hadapi Tekanan Hidup!

Gambar ilustrasi keretakan rumah tangga. (Foto: Tim Redaksi - ZONA INDONESIA)
Gambar ilustrasi keretakan rumah tangga. (Foto: Tim Redaksi - ZONA INDONESIA)

JEMBER – Tekanan ekonomi masih menjadi penyebab utama retaknya rumah tangga di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, ribuan pasangan suami istri memutuskan berpisah.

Data Pengadilan Agama (PA) Jember mencatat, dari 6.804 perkara yang diterima selama periode tersebut, sebanyak 6.439 telah diputus.

Dari jumlah itu, 5.908 di antaranya merupakan kasus perceraian.

“Terdiri dari cerai talak dan cerai gugat,” kata Humas PA Jember, Moh. Hosen, Jumat (7/11/2025).

Dari total itu, cerai gugat mendominasi dengan 4.610 kasus, atau empat kali lebih banyak dibanding cerai talak yang diajukan suami, yakni 1.298 kasus.

Menurut Hosen, tingginya angka gugatan dari pihak istri menunjukkan banyak perempuan yang mengambil keputusan tegas untuk mengakhiri hubungan rumah tangga yang tidak lagi harmonis.

“Faktor ekonomi menjadi pemicu terbesar perceraian di Jember,” ujarnya.

Dari total 5.068 kasus perceraian, sebanyak 3.653 disebabkan oleh masalah finansial.

Selain itu, penyebab lain yang turut berkontribusi antara lain perselisihan dan pertengkaran terus-menerus (1.139 kasus), meninggalkan pasangan (146 kasus), kekerasan dalam rumah tangga (69 kasus), judi (23 kasus), penggunaan narkotika (13 kasus), kawin paksa (9 kasus), serta mabuk dan murtad yang masing-masing empat kasus.

Pada Oktober 2025 saja, tercatat 555 kasus perceraian dengan pola serupa.

Dari jumlah itu, 391 kasus disebabkan oleh tekanan ekonomi, disusul 125 karena pertengkaran, dan sisanya akibat faktor lain seperti KDRT dan judi.

Lonjakan kasus perceraian ini, menurut PA Jember, menggambarkan tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Banyak pasangan yang tidak mampu bertahan menghadapi beban hidup yang kian berat.

“Ketika kebutuhan rumah tangga tak terpenuhi, konflik mudah muncul dan sulit diselesaikan,” tutur Hosen.

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *