SITUBONDO – Polres Situbondo tengah menyelidiki kasus dugaan pencurian yang dilakukan oleh dua orang warga negara asing (WNA) dengan modus menukar uang di konter BRILink milik warga Desa Kesambirampak, Kecamatan Suboh.
Peristiwa yang terjadi pada Senin (5/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB tersebut mengakibatkan kerugian materiil hingga Rp28 juta.
Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, melalui Kasat Reskrim AKP Agung Hartawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban bernama Siendi Oktafilani (23) dan saat ini tengah melakukan penyelidikan secara intensif.
“Dari keterangan korban serta bukti video CCTV, pelaku diduga dua orang WNA, satu laki-laki dan satu perempuan,” ujar AKP Agung Hartawan, Sabtu (10/5/2025).
AKP Agung memaparkan bahwa hingga kini identitas kedua pelaku masih belum diketahui.
Namun, pihaknya sudah melakukan upaya penyelidikan mendalam di lokasi kejadian dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melacak keberadaan pelaku.
Kapolsek Suboh bersama anggota juga telah mendatangi lokasi kejadian dan menemui korban setelah video kejadian tersebut viral.
Hal itu dilakukan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat serta menjelaskan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Satreskrim Polres Situbondo.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama pemilik toko, untuk lebih waspada dan tidak melayani pembeli sendirian guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Jika ada masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan pelaku, dapat segera menghubungi Polres Situbondo atau Polsek Suboh melalui Call Center 110.
“Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat, siapa tahu ada yang melihat atau mengenali para pelaku, supaya bisa segera kami tangkap,” tutup AKP Agung Hartawan.
Kasus ini sempat viral di media sosial setelah beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku saat berada di konter BRILink tersebut.
Dalam video, keduanya tampak mengalihkan perhatian korban dengan berpura-pura ingin menukar uang pecahan, lalu mengambil sejumlah uang dari laci penyimpanan secara diam-diam.
Menurut pengakuan korban, kedua pelaku datang ke konternya untuk membeli kabel data dan menukar dua lembar uang pecahan Rp50 ribu menjadi satu lembar Rp100 ribu.
Mereka bahkan menyebutkan ingin uang bergambar mawar dan berseri sama.
Setelah permintaan dipenuhi, keduanya tetap berada di lokasi, hingga akhirnya korban merasa curiga karena posisi uang di laci menjadi berantakan.
“Saya baru sadar setelah pembeli lain datang dan saya buka laci, ternyata uangnya sudah tidak seperti semula. Setelah saya cek CCTV, tampak mereka masuk dan mengambil sebagian uang di laci,” ungkap korban.
