SITUBONDO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo mengalokasikan dana Rp4,5 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk memperkuat layanan kesehatan di 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati Ulfiyah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, menyampaikan kebijakan tersebut merupakan bentuk perhatian serius pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati Ulfiyah.
“Bidang kesehatan ini merupakan kebijakan strategis pemerintah daerah Kabupaten Situbondo. Jadi memang luar biasa kepedulian Mas Rio dan Mbak Ulfi untuk bidang kesehatan,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Menurut dr. Sandy, Puskesmas menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan, sehingga perlu dukungan penuh dari pemerintah.
“DBHCHT ini diperuntukkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas, menyuplai kebutuhan obat-obatan, dan bahan penunjang medis di seluruh Puskesmas yang ada di Situbondo,” jelasnya.
Ia menambahkan, distribusi dana dilakukan secara merata agar tidak ada kesenjangan pelayanan antarwilayah.
“Kami distribusikan dana DBHCHT ini secara merata ke seluruh Puskesmas. Harapannya tidak ada kesenjangan layanan,” bebernya.
dr. Sandy juga menuturkan, fokus penggunaan dana DBHCHT mencakup pengadaan obat-obatan penyakit umum seperti hipertensi, diabetes, dan infeksi saluran pernapasan (ISPA), serta bahan habis pakai.
“Selain obat-obatan, pengadaan bahan habis pakai juga menjadi perhatian besar. Seperti jarum suntik, kapas, perban, sarung tangan medis, dan cairan antiseptik,” tegasnya.
Ia menambahkan, sebagian dana juga dialokasikan untuk bahan kimia laboratorium agar Puskesmas mampu melakukan deteksi dini penyakit secara lebih optimal.
“Reagen atau bahan kimia laboratorium ini digunakan untuk berbagai tes diagnostik. Seperti pemeriksaan darah, kadar gula, serta deteksi dini penyakit menular,” tuturnya.
Selain itu, anggaran dari DBHCHT juga digunakan untuk peremajaan sarana dan prasarana di sejumlah Puskesmas.
“Kami sedang melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan agar setiap rupiah dari dana DBHCHT memberikan dampak maksimal bagi masyarakat. Anggaran DBHCHT ini kami kembalikan ke masyarakat dalam bentuk kesehatan,” pungkasnya.
Penulis: Zainul Hasan – ZONA INDONESIA












