JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fawait mulai mengambil langkah serius untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini belum pernah tercapai.
Gus Fawait, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa peningkatan PAD tidak harus dilakukan dengan membebani rakyat melalui kenaikan pajak atau retribusi, melainkan dengan mendorong kinerja seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar lebih produktif dan berkontribusi nyata terhadap pendapatan daerah.
“Kemarin kami sudah rapat untuk melihat potensi-potensi PAD, mana yang baru dan mana yang harus ditingkatkan,” ujar Gus Fawait saat ditemui usai rapat paripurna III, Selasa (24/6/2025).
Dia menekankan bahwa pendekatan kolaboratif antar-OPD akan menjadi kunci utama untuk mendongkrak PAD.
Selama ini, tidak semua OPD memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah, dan kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus berlarut.
Gus Fawait menyiapkan sistem baru agar semua OPD, tanpa kecuali, punya peran dalam mendorong peningkatan PAD.
“Bagi OPD yang belum menghasilkan PAD, akan dibuat sistem agar mereka bisa mulai berkontribusi. Sedangkan bagi yang sudah menghasilkan PAD tapi minim, harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Gus Fawait menyebut sistem yang disiapkan tidak hanya menargetkan peningkatan angka PAD semata, tetapi juga memastikan adanya transparansi dan tanggung jawab yang terukur dalam pengelolaan potensi pendapatan daerah.
Dia menilai, selama ini beberapa potensi PAD terabaikan karena tidak ada sinergi antara OPD yang satu dengan lainnya, atau karena tidak adanya sistem evaluasi yang kuat.
Lebih lanjut, Gus Fawait menjelaskan bahwa dirinya telah menyusun klasifikasi kerja tematik atau rumpun untuk mengelola isu-isu strategis daerah.
Salah satunya adalah rumpun PAD, yang akan berfokus pada strategi peningkatan pendapatan daerah secara terarah dan berkelanjutan.
“Pernah diumumkan dalam acara Pro Guse adanya rumpun, seperti rumpun kemiskinan, PAD, dan lain-lain. Termasuk langkah-langkahnya,” ucapnya.
Langkah-langkah ini dilakukan sebagai bagian dari agenda reformasi birokrasi yang lebih fungsional.
Gus Fawait menilai bahwa selama ini pola kerja OPD masih banyak yang terjebak pada rutinitas administratif, belum sepenuhnya diarahkan untuk menghasilkan kinerja nyata yang berdampak pada pembangunan daerah.
“Kalau semua OPD punya tanggung jawab terhadap PAD, maka tidak akan ada lagi yang sekadar jalan di tempat. Kita ingin kerja mereka konkret,” katanya.
Sebagai informasi, PAD Jember dalam beberapa tahun terakhir sering tidak mencapai target.
Banyak potensi pendapatan seperti pengelolaan aset daerah, retribusi pasar, jasa lingkungan, hingga potensi dari sektor pariwisata dan perizinan belum tergarap maksimal.
Sementara itu, kebutuhan anggaran untuk pembangunan dan pelayanan publik terus meningkat setiap tahunnya.
Upaya Gus Fawait ini juga selaras dengan komitmennya untuk tidak membebani rakyat.
Dia secara terbuka menyatakan tidak akan memilih jalan pintas seperti menaikkan pajak atau retribusi demi mengejar PAD.
“Kami tidak ingin masyarakat diberatkan dengan menaikkan retribusi atau pajak. PAD bisa ditingkatkan lewat kerja sama OPD,” tegasnya.
Langkah reformatif Gus Fawait ini menjadi sorotan positif di kalangan internal birokrasi dan pemerhati pembangunan daerah.
Pendekatan berbasis sistem dan klasifikasi tematik dinilai sebagai inovasi baru dalam tata kelola pemerintahan di Jember, yang selama ini dinilai belum memiliki pola kerja terpadu dalam menyelesaikan masalah-masalah strategis daerah.
Dengan struktur baru yang tengah disiapkan, termasuk penguatan indikator kinerja OPD berbasis PAD, Bupati Fawait berharap ke depan Jember bisa lebih mandiri secara fiskal dan tidak terlalu bergantung pada dana transfer dari pusat maupun provinsi.
“Didukung Fraksi-fraksi juga di DPRD Jember,” pungkas Gus Fawait.