Daerah  

Lebih dari 1.500 Guru Ngaji di Jember Terima Honor Tahap Dua

Guru ngaji membuat rekening baru untuk menerima honorarium, Rabu (1/10/2025). (Foto: Dok/Diskominfo Jember - ZONA INDONESIA)
Guru ngaji membuat rekening baru untuk menerima honorarium, Rabu (1/10/2025). (Foto: Dok/Diskominfo Jember - ZONA INDONESIA)

JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kembali menyalurkan honorarium bagi para guru ngaji melalui mekanisme pembukaan rekening baru tahap dua yang dilaksanakan serentak pada Rabu (1/10/2025).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Jember, Nurul Hafid Yasin, menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran tahap kedua ini dilakukan dengan pola pembukaan rekening secara massal agar lebih tertib dan memudahkan para penerima manfaat.

“Total peserta pembukaan rekening lebih dari 1.500 guru ngaji,” ujarnya.

Hafid memaparkan, Pemkab Jember bekerja sama dengan Bank Jatim untuk mendukung kelancaran proses pembukaan rekening serta pencairan dana honorarium.

Skema ini dipilih agar penyaluran insentif berjalan transparan, akuntabel, dan langsung masuk ke rekening masing-masing guru ngaji.

Dengan begitu, dana dapat diterima secara tepat waktu tanpa hambatan birokrasi yang panjang.

Para penerima honorarium mengaku merasakan kemudahan dari sistem baru tersebut.

Salah seorang guru ngaji, Muhammad Abu Yazid, menyampaikan pengalamannya dalam menerima pencairan tahap dua.

Dia menuturkan bahwa seluruh proses berjalan lancar, mulai dari pengajuan data secara digital hingga pengambilan berkas di kecamatan.

“Alhamdulillah (honorarium – red) bisa membantu guru ngaji,” katanya dengan bahagia.

Pada tahap pertama, Pemkab Jember telah menyalurkan honorarium kepada 15.175 guru ngaji yang tersebar di 23 kecamatan.

Program berkelanjutan ini diharapkan menjadi salah satu bentuk penghargaan atas peran mereka dalam membina kehidupan keagamaan masyarakat, terutama generasi muda.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa pemberian honorarium bukanlah tujuan akhir, melainkan wujud pengakuan pemerintah atas pengabdian para guru ngaji.

Menurutnya, angka yang diterima mungkin belum sebanding dengan kerja keras mereka yang setiap hari mengajarkan nilai-nilai agama di masyarakat.

“Saya menyadari pemberian intensif ini sangat kecil jika dibandingkan dedikasi luar biasa yang mereka berikan,” ucap Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember.

Dia berharap program tersebut tidak hanya dipandang sebagai bantuan finansial, melainkan juga sebagai bentuk silaturahmi antara pemerintah dengan guru ngaji.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal penyaluran honorarium ini secara bertahap agar seluruh penerima dapat merasakan manfaatnya secara merata.

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *