Jember Terdampak Gempa Sumenep, Empat Bangunan Ambruk!

Salah satu rumah warga Jember rusak total terdampak gempa Sumenep. (Foto: Dok/Pusdalops-PB BPBD Jember - ZONA INDONESIA)
Salah satu rumah warga Jember rusak total terdampak gempa Sumenep. (Foto: Dok/Pusdalops-PB BPBD Jember - ZONA INDONESIA)

JEMBER – Guncangan gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang terjadi di Laut Bali pada Selasa malam (30/9/2025) pukul 23.49 WIB turut dirasakan masyarakat di Kabupaten Jember.

Meski pusat gempa berada di laut, dampaknya menimbulkan kerusakan di sejumlah titik wilayah Jember.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Jember, gempa terjadi dengan titik koordinat 7,25 LS – 114,47 BT, pada kedalaman 11 kilometer.

Lokasi pusat gempa tercatat berada di Laut Bali, sekitar 50 km tenggara Sumenep, 56 km timur laut Situbondo, 83 km tenggara Pamekasan, 163 km timur laut Surabaya, dan 830 km tenggara Jakarta.

Dampak di Kabupaten Jember

Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di Jember pada skala II MMI atau dirasakan sebagian orang dalam rumah.

Walau tidak terlalu kuat, sejumlah bangunan mengalami kerusakan.

BPBD Jember mencatat empat titik kerusakan akibat gempa, antara lain:

  1. Dinding kamar roboh di wilayah Jelbuk, Sumbercandik, Panduman.
  2. Atap sekolah ambruk di sebuah SD/MI di Karangpring, Sukorambi.
  3. Kerusakan di ruang tengah Ponpes Al-Kautsar Internit, Dusun Sumbersari, Desa Kemuningsarilor, Kecamatan Panti.
  4. Rumah warga roboh di Lojejer, Kecamatan Wuluhan.

Tim BPBD Kabupaten Jember langsung melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan.

Hingga Rabu siang (1/10/2025) pukul 12.30 WIB, petugas masih terus mengupdate perkembangan dampak yang terjadi.

Imbauan untuk Masyarakat

Pihak BPBD Kabupaten Jember menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.

Informasi resmi mengenai gempa disarankan selalu diakses melalui kanal resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Warga diminta meningkatkan kewaspadaan dini di lingkungan keluarga masing-masing. Hal ini penting untuk mengurangi potensi risiko buruk jika terjadi gempa susulan atau bencana lain,” demikian keterangan resmi BPBD Jember melalui laporan tertulis.

Koordinasi Antarinstansi

Laporan kejadian gempa ini juga sudah disampaikan kepada Bupati Jember, Sekretaris Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jember.

Koordinasi lintas instansi diharapkan mempercepat langkah mitigasi dan penanganan di lapangan.

BPBD Jember menegaskan siap siaga dalam menghadapi bencana, sesuai slogan “Siap untuk Selamat.”

(Penulis: Tim Redaksi ZONA INDONESIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *